Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kucing Hitam

14 September 2020   13:05 Diperbarui: 14 September 2020   13:15 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan sifat bapak yang jarang ngobrol atau menunjukkan kasih sayangnya kepadaku. Aku tau dengan bekerja keras sepanjang hari di sawah bapak ingin menunjukkan cintanya kepada kami.

Ketika aku merantau ke kota aku merasa kehilangan kasih sayang seorang ibu dan aku menemukan kembali kasih sayang ibu ketika aku bersama dia. Aku merasa dalam pelukan ibu ketika kami berduaan.

Memang umur kami terpaut jauh, aku hampir 30 tahun sementara dia sudah berkepala empat. Itu pula yang sering menjadi penolakan teman-teman dan keluargaku tentang hubungan kami.

Kata bapak umur seorang istri alangkah lebih baiknya lebih muda dari suaminya. Alasannya kalo sudah pensiun nanti istri masih bisa merawat sang suami. Bener juga jalan pikiran bapak tapi kan tidak harus begitu juga pikirku.

"Jadi gimana mbah dengan niat cucumu ini", kata ibu setelah aku panjang lebar menjelaskan tentang wanita pinanganku.

"Begini saja. Besok kamu balik ke kota saja le. Minggu depan bawa ke sini calonmu itu", saran si mbah.

"Aku ingin melihat calonmu itu secara fisik bukan sekedar dari mata bathin", lanjut si mbah.

"Ya udah ikutin saran mbahmu itu le", bapak menegaskan.

"Nggih mbah", jawabku sambil memandangi wajah ibu yang belum rela anaknya jatuh ke pelukan seorang janda.

"Le le", kata ibu sambil mengusap-usap kepalaku.

Sebutir air mata bening kulihat menetes di sudut mata ibu yang begitu sangat teduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun