"Emang kenapa kalo janda ?", tanyaku.
"Ya beda to le", jawab ibuku.
"Sekarang kita dengar kata si mbah gimana", kata bapak yang dari tadi banyak diam.
Si mbah adalah kakekku, orang tua dari ibuku.
Beliau orang yang sangat dihormati di keluarga kami maupun orang-orang kampung.
"Sekarang mbah nanya, apa bener kamu mencintainya ? Atau sekedar kesengsem dengan kecantikannya", tanya si mbaj.
"Udah kena pelet kali", ibuku menimpali.
"Gimana le ?", imbuh simbah.
"Aku memang bener-bener mencintainya mbah !", jawabku mantab.
"Apa yang membuatmu jatuh cinta kepadanya ?", tegas si mbah.
Marissa ibu wanita yang supel dan mandiri. Aku yang terlahir sebagai anak tunggal yang terbiasa hanya akrab dengan ibu merasa nyaman kalo berduaan dengannya. Aku merasa terlindungi olehnya seperti ibu yang selalu melindungiku.Â