**
"Kok si mbah bisa ketemu rumah saya", tanya suamiku sambil menyilahkan kakek masuk.
"Jaman modern gini apa susahnya nyari alamat. Tinggal buka map", jawabnya.
Aku tersenyum, kirain jawabnya akan sambil menunjukkan bahwa dia orang pintar. Aku masuk ke kamar dan membiarkan mereka ngobrol.
Dari dalam kamar aku mendengarkan percakapan suami dengan kakek tadi. Ternyata kakek tersebut adalah orang pintar yang disuruh datang oleh ibu mertuaku.Â
Katanya ibu mertuaku merasa ada yang tidak beres dengan rumah yang kami tempati. Makanya ibu mertuaku menyuruhnya datang ke kota, tentu dengan memberikan bekal yang cukup kepada si kakek.Â
Menurut penuturannya si kakek harus membersihkan rumah yang baru kami tempati. Ada yang menutupi sehingga rumah kami tidak nyaman untuk ditempati, jelasnya.
"Si neng ini juga harus dibersihin", katanya ketika aku menyuguhkan minuman dan penganan.
"Emang kenapa mbah", tanya suamiku.
"Terlalu banyak yang ingin mendekatinya", jawab si kakek.
"Kamu tidak tau sainganmu banyak", imbuhnya.