Mohon tunggu...
Masrul Purba Dasuha
Masrul Purba Dasuha Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Saya Masrul Purba Dasuha, SPd seorang pemerhati budaya Simalungun berasal dari Pamatang Bandar Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Simalungun adalah jati diriku, Purba adalah marga kebanggaanku. Saya hidup berbudaya dan akan mati secara berbudaya. Jangan pernah sesekali melupakan sejarah, leluhurmu menjadi sejarah bagimu dan dirimu juga kelak akan menjadi sejarah bagi penerusmu. Abdikanlah dirimu untuk senantiasa bermanfaat bagi sesama karena kita tercipta sejatinya memang sebagai pengabdi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kerbau dan Babi dalam Perspektif Budaya Batak

22 Februari 2016   07:33 Diperbarui: 17 Maret 2018   14:30 5814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Babi Landrace

Ciri – ciri:

- Warna putih dan bulu halus
- Tubuh panjang
- Telinganya terkulai rebah ke depan
- Induk mempunyai sifat keibuan yang tinggi dan dikenal memberikan anak yang banyak

6. Babi Duroc

Ciri – ciri:

- Berwarna merah sampai kecoklatan dengan berbagai variasinya
- Daun telinga berukuran sedang, agak rebah ke depan dengan dua pertiganya tegak dan sepertiga telinga tegak

Tinjauan Medis

Penelitian medis banyak menggunakan babi, karena secara anatomi dan fisiologi (fungsi) mirip hingga 90 persen dengan manusia, walaupun sistemnya berbeda. Babi adalah pemakan segala (omnivora) seperti manusia di mana ukuran dan fungsi jantung, ginjal dan pankreas babi mirip manusia. Di alam liar, babi termasuk hewan pemakan bangkai. Mereka akan memakan apa saja termasuk juga kotoran, makanan busuk, bangkai, dan bahkan mereka memakan tumor atau daging lebih yang berasal dari babi lainnya. Sistem pencernaan babi memang agak mengesankan, tetapi tidak selalu dapat menyaring zat-zat beracun dari semua yang mereka makan. Sistem pencernaan babi mampu menyelesaikan proses mencerna makanan hanya dalam waktu 4 jam, sehingga racun yang mereka makan akan disimpan di dalam lemak. Racun tersebut mungkin tidak berbahaya bagi babi, tetapi bagi kami, itu hal yang berbeda. Berdasarkan penyelidikan sebuah Consumer Reports, dari 200 sampel daging babi mentah, 69 persen telah terkontaminasi, mengandung bakteri berbahaya seperti Yersinia Enteroclitica yang dapat menyebabkan penyakit serius. Ground pork bahkan lebih buruk, mengandung kontaminan lain seperti Ractopamine [1] yang merupakan obat terlarang yang dicekal di China dan Eropa. Menurut laporan tersebut, "Kami menemukan Salmonella, Staphylococcus Aureus, atau Listeria Amonocytogenes, yang merupakan penyebab utama dari penyakit bawaan makanan [2], dalam 3 sampai 7 persen sampel. Dan 11 persen mengandung Enterococcus, yang menunjukkan adanya kontaminasi tinja dan dapat menyebabkan masalah seperti infeksi saluran kemih."

Babi juga merupakan sarangnya berbagai parasit yang dapat menular langsung ke tubuh manusia seperti Taenia Solium, yaitu parasit usus yang dapat menimbulkan infeksi dan menyebabkan hilangnya nafsu makan, serta terdapat juga virus seperti Hepatitis E dan Trichinella. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya. Kadang ia mengencingi kotorannya dan memakannya kembali jika berada di hadapannya,. Ia memakan sampah busuk dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama jika dibiarkan.

Lemak punggung babi tebal, babi memiliki back fat (lemak punggung) yang lumayan tebal. Konsumen babi sering memilih daging babi yang lemak punggungnya tipis, karena semakin tipis lemak punggungnya, dianggap semakin baik kualitasnya. Sifat lemak punggung babi adalah mudah mengalami oxidative rancidity, sehingga secara struktur kimia sudah tidak layak dikonsumsi. Daging babi karena banyak mengandung lemak, meskipun empuk dan terlihat begitu lezat, namun sangat sulit dicerna. Selain itu, daging babi menyebabkan banyak penyakit : pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (angina pectoris), dan radang pada sendi-sendi. Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur & Barat, yaitu Cina dan Swedia. Cina, dan Swedia (mayoritas penduduknya sekuler) menyatakan: "Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.

Babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai Reservoir Penyakit. Gara-gara babi, virus Avian Influenza jadi ganas. Virus normal AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan menular secara langsung ke manusia. Virus AI mati dengan pemanasan 60oC lebih-lebih bila dimasak hingga mendidih. Bila ada babi, maka dalam tubuh babi, Virus AI dapat melakukan mutasi dan tingkat virulensinya bisa naik hingga menjadi H5N1. Virus AI Strain H5N1 dapat menular ke manusia. Virus H5N1 ini pada Tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh 700.000 orang (diberi nama Flu Hongkong). Sekitar tahun 2001 pernah terjadi para dokter Amerika berhasil mengeluarkan cacing yang berkembang di otak seorang perempuan, setelah beberapa waktu mengalami gangguan kesehatan yang ia rasakan setelah mengkonsumsi makanan khas meksiko yang terkenal berupa daging babi. Sang perempuan menegaskan bahwa dirinya merasa capek-capek (letih) selama 3 pekan setelah makan daging babi. Telur cacing tersebut menempel di dinding usus pada tubuh sang perempuan tersebut, kemudian bergerak bersamaan dengan peredaran darah sampai ke ujungnya, yaitu otak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun