Mohon tunggu...
Masruhin Bagus
Masruhin Bagus Mohon Tunggu... Petani - www.jejakruang.com

On Becoming learner, blogger, teacher

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menangkal Hoaks dengan Kemampuan Literasi dan Nilai Spiritual

3 November 2022   12:39 Diperbarui: 3 November 2022   12:41 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hoaks (image source: pixabay)

Setelah mengenali ciri-ciri berita hoaks dan dampaknya, ada beberapa cara dalam menangkal dan menghindari hoaks, yaitu:

Pertama, meningkatkan keimanan. Dengan nilai keimanan yang baik, dapat menjadi pengendali dalam berbuat dan bertingkah laku. Seseorang akan memiliki batasan atau rambu-rambu sebelum bertindak. Seseorang akan memiliki control sebelum membuat dan menyebarkan hoaks.

Kedua, mengasah kemampuan literasi digital. Dengan kemampuan literasi digital seseorang akan lebih bijak, kritis, dan obyektif. Bijak dalam membaca, menganalisis, dan mempercayai suatu informasi, sebelum terjebak ikut-ikutan menyebarluaskan hoaks.

Ketiga, cross check. Langkah ketiga ini merupakan langkah praktis dalam menerima berita atau informasi. Jika ada berita heboh, viral di media sosial, tetapi di tidak ada beritanya di portal online terpercaya, maka bisa dipastikan berita tersebut belum jelas kebenarannya.

Keempat, tidak mudah percaya (skeptis). Sikap skeptis diperlukan dalam menerima informasi. Hal ini ini sekaligus mengasah untuk berpikir kritis.  Tidak mudah terpengaruh dengan judul berita yang provokatif.

Kelima, membaca dengan tuntas. Membaca merupakan kemampuan literasi yang harus juga diasah. Yaitu dengan membiasakan membaca informasi dengan tuntas sebelum menyimpulkan dan menyebarkannya. Termasuk informasi dalam bentuk video harus diupayakan menonton sampai habis.

Keenam, cek keaslian foto kejadian. Apakah benar foto tersebut berkaitan dengan berita yang dibaca atau tidak. Saat ini, konten foto maupun video dapat dimanipulasi dengan mudah.

Ketujuh, bergabung dengan komunitas anti hoaks. Langkah yang terakhir, aktiflah berdiskusi bersama orang yang dipercayai, dan bergabung dengan komunitas anti berita bohong.

Dari beberapa cara atau langkah menangkal hoaks di atas, pada intinya agar tidak menjadi bagian dari penyebar hoaks, maka kita harus melakukan cross check, untuk cross check kebenaran informasi kita dapat mengeceknya melalui www.turnbackhoax.id dan www.cekfakta.com yang dikelola oleh MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). Situs ini dapat membantu kita dalam memastikan kebenaran sebuah berita.

Jika masih ragu akan kebenaran informasi sebaiknya menghentikan berita tersebut dan tidak diteruskan lagi ke orang lain. Itu lebih aman. Bahkan bila berita tersebut benar tetapi kurang ada manfaatnya, sebaiknya juga tidak perlu disebarluaskan. Bila hanya akan menambah kegaduhan saja.

KESIMPULAN

Meningkatnya jumlah pengguna internet berarti meningkat pula produksi dan distribusi informasi atau berita. Derasnya arus informasi yang terupdate setiap detik akan memberikan dampak positif dan negatif. Dampak negatif tersebut antara lain maraknya berita bohong dan fitnah alias hoaks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun