Pertama, sikap partisan. Menganggap berita atau informasi yang diterima sesuai dengan selera pribadi, sehingga lalai mengecek dan menganalisa, langsung disebarkan tanpa memverifikasi kebenaranya. Tidak peduli benar atau tidak langsung disebarkan.
Kedua, identitas dan eksistensi. Dengan mengirim sebuah berita atau informasi, menganggap dapat menguatkan identitas diri dan afiliasi sosialnya.
Ketiga, dramatisasi. Mendramatisir isu yang sedang berkembang dengan menambah atau membumbui berita agar terkesan dramatis. Misalnya, eksploitasi isu politik, SARA, ekonomi, kesehatan, keselamatan, keamanan makanan, kriminalitas, bencana, takut dosa, dan lain-lain.
Keempat, kenaifan. Ingin orang lain juga tahu. Padahal belum tentu orang lain peduli, membutuhkan atau menganggap penting.
Dan kelima, aktualisasi diri. Ingin dianggap pribadi yang paling tahu, paling memahami isu yang berkembang, paling terdahulu, dan paling update.
Dari motif di atas, berita hoaks menjadi sesuatu yang tidak bisa terhindarkan yang akhirnya akan menimbulkan akibat dan dampak negatif.Â
Beberapa dampak dari maraknya berita hoaks adalah: Â
Menimbulkan Perpecahan
Berita bohong memicu perpecahan, baik antar individu maupun kelompok. Hal ini disebabkan penggiringan opini terhadap seseorang atau kelompok, sehingga menimbulkan kebencian terhadap orang atau kelompok tersebut. Nah, jika sudah membenci satu sama lain, maka perpecahan dan permusuhan tidak dapat dihindari.
Menurunkan Reputasi Seseorang
Sering kali berita hoaks akan merugikan satu pihak, dan menguntungkan pihak lainnya. Karena berita palsu bersifat mengadu domba, pihak korban akan merasa dirugikan dengan pencemaran nama baik, dan menurunnya reputasi.
Tidak Lagi Percaya Fakta
Karena terlalu banyak berita bohong yang beredar, masyarakat jadi sulit membedakan mana informasi hoaks, dan mana yang fakta. Dengan maraknya hoaks, masyarakat justru tidak lagi percaya dengan fakta yang sebenarnya karena terlanjur keliru.
Menimbulkan Opini Negatif
Berita hoaks sering kali menyasar emosi masyarakat. Fitnah yang disebar dapat menyulut kebencian dan kemarahan, sehingga masyarakat memiliki sudut pandang negatif terhadap seseorang, kelompok, ataupun suatu produk. Upaya ini bisa disebut dengan black campaign untuk menjatuhkan pesaing.
Merugikan Masyarakat
Hoaks bisa saja merugikan masyarakat secara materi. Hal semacam ini sudah banyak terjadi dimana seseorang diminta untuk memberikan sejumlah uang karena menang undian, dan mengatasnamakan suatu brand. Bahkan, dalam hal melamar kerja, misalnya seseorang diminta untuk membayar uang pendaftaran agar bisa diterima di perusahaan tersebut.