Mohon tunggu...
Masruhin Bagus
Masruhin Bagus Mohon Tunggu... Petani - www.jejakruang.com

On Becoming learner, blogger, teacher

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menangkal Hoaks dengan Kemampuan Literasi dan Nilai Spiritual

3 November 2022   12:39 Diperbarui: 3 November 2022   12:41 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, sikap partisan. Menganggap berita atau informasi yang diterima sesuai dengan selera pribadi, sehingga lalai mengecek dan menganalisa, langsung disebarkan tanpa memverifikasi kebenaranya. Tidak peduli benar atau tidak langsung disebarkan.

Kedua, identitas dan eksistensi. Dengan mengirim sebuah berita atau informasi, menganggap dapat menguatkan identitas diri dan afiliasi sosialnya.

Ketiga, dramatisasi. Mendramatisir isu yang sedang berkembang dengan menambah atau membumbui berita agar terkesan dramatis. Misalnya, eksploitasi isu politik, SARA, ekonomi, kesehatan, keselamatan, keamanan makanan, kriminalitas, bencana, takut dosa, dan lain-lain.

Keempat, kenaifan. Ingin orang lain juga tahu. Padahal belum tentu orang lain peduli, membutuhkan atau menganggap penting.

Dan kelima, aktualisasi diri. Ingin dianggap pribadi yang paling tahu, paling memahami isu yang berkembang, paling terdahulu, dan paling update.

Dari motif di atas, berita hoaks menjadi sesuatu yang tidak bisa terhindarkan yang akhirnya akan menimbulkan akibat dan dampak negatif. 

Beberapa dampak dari maraknya berita hoaks adalah:  

Menimbulkan Perpecahan

Berita bohong memicu perpecahan, baik antar individu maupun kelompok. Hal ini disebabkan penggiringan opini terhadap seseorang atau kelompok, sehingga menimbulkan kebencian terhadap orang atau kelompok tersebut. Nah, jika sudah membenci satu sama lain, maka perpecahan dan permusuhan tidak dapat dihindari.

Menurunkan Reputasi Seseorang

Sering kali berita hoaks akan merugikan satu pihak, dan menguntungkan pihak lainnya. Karena berita palsu bersifat mengadu domba, pihak korban akan merasa dirugikan dengan pencemaran nama baik, dan menurunnya reputasi.

Tidak Lagi Percaya Fakta

Karena terlalu banyak berita bohong yang beredar, masyarakat jadi sulit membedakan mana informasi hoaks, dan mana yang fakta. Dengan maraknya hoaks, masyarakat justru tidak lagi percaya dengan fakta yang sebenarnya karena terlanjur keliru.

Menimbulkan Opini Negatif

Berita hoaks sering kali menyasar emosi masyarakat. Fitnah yang disebar dapat menyulut kebencian dan kemarahan, sehingga masyarakat memiliki sudut pandang negatif terhadap seseorang, kelompok, ataupun suatu produk. Upaya ini bisa disebut dengan black campaign untuk menjatuhkan pesaing.

Merugikan Masyarakat

Hoaks bisa saja merugikan masyarakat secara materi. Hal semacam ini sudah banyak terjadi dimana seseorang diminta untuk memberikan sejumlah uang karena menang undian, dan mengatasnamakan suatu brand. Bahkan, dalam hal melamar kerja, misalnya seseorang diminta untuk membayar uang pendaftaran agar bisa diterima di perusahaan tersebut.

Menangkal dan Menghindari Berita Hoaks

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun