Aku bukan seorang peneliti ,  namun sepenuhnya mendampingi seorang peneliti di masa hidupnya. Kehidupan dan tanggung jawab moral kami terbentuk  sejalan dan seirama.Â
Hanya sebagai  seorang istri peneliti , sekedar berbagi pengalaman. Mendampingi  suami (almarhum) Arief Sabaruddin ,  yang menggeluti penelitian seputar arsitektur, bangunan , perumahan dan permukiman selama  32 tahun.Â
Almarhum  selalu  menerapkan konsep dan prinsip hidupnya  , sebagai peneliti dan abdi negara, tidak sekedar berkarier  untuk suatu pencapaian . Namun  apa yang bisa bermanfaat bagi negara ini, bagi bangsa ini. Â
Rasa tanggung jawab dan motivasi tinggi  yang paling sering ia tuturkan, adalah bagaimana hasil penelitiannya memberi kontribusi nyata kesejahteraan masyarakat, lewat perumahan dan permukiman.
Tekadnya yang teguh ingin mempersembahkan kemanfaatan bagi  masyarakat , terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tumbuh dari hati nurani  mendalam.Â
Almarhum pada masa hidupnya gigih  membagikan hasil penelitian dan pemikirannya  dalam bentuk tulisan, seminar-seminar, di ruang ruang kampus.  termasuk di ruang kerjanya, anak-anak muda yang ingin belajar tentang menejemen dan kepemimpinan, perumahan dan permukiman.Â
Meluangkan waktunya  untuk mereka yang bertanya lewat  hape, atau yang datang ke rumah . Tidak ada unsur komersil, hitung-hitungan  , semua mengalir dari hati yang paling dalam.Â
Bekerja, berkarya dan berpikir dengan  mengusung hati nurani, telah  menghasilkan karya-karya berikut:Â
1. Tahun 1999. Teknologi pracetak  T-Cap untuk efsiensi dan hemat ruang di rumah susun. Yang telah diterapkan di 100 unit rumah susun di Jakarta Utara ,  dan sebuah rumah sakit di Jawa Timur.Â
2. Tahun 1999.Kamar Mandi  Kapsul  anti bocor, untuk melengkapi rumah susun , 1999
3. Tahun 2002. Ikut berkontribusi dalam membuat TAP 403/KPTS/M/2002. TENTANG. PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT). KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH