Dilansir dari catatan  almarhum pak suami di blog pribadinya (ariefsabaruddin.wordpress.com) , pada tautan https://ariefsabaruddin.wordpress.com/page/3/
....... sebagai Peneliti Muda (baru bekerja di DepartemenPU 9 tahun) saat itu telah menemukan teknologi Pracetak Pertama di Indonesia yang dirancang oleh Puslitbang Permukiman, Kementerian PU, yang PATEN Sistem nya di ajukan ke DJ HaKI, seluruh proses pengajuan Paten membutuhkan waktu panjang dari awal tahun 2000 terbit 2002, dengan No. Paten ID 0 009 566.Â
Teknologi T-Cap adalah teknologi konstruksi pracetak pabrikasi dengan sistem MODULAR, untuk bangunan gedung dan rumah susun sampai dengan 15 lantai. yang sudah diterapkan pada bangunan Rumah Susun Tipar Cakung Cawang, Rumah Sakit RSUD Dr. Soudono di Madiun dan Wisma PP di Jalan TB Simatupang.
Prinsip teknologi T-Cap dapat menurunkan biaya, meningkatkan mutu dan mempercepat waktu pelaksanaan. Tekonologi T-Cap juga dapat dikatagorikan sebagai Teknologi Hijau (green technology) dan Ramah Lingkungan (Sustainable), karena dalam proses pembangunannya tidak meninggalkan waste material, lingkugan kerja lebih bersih.Â
Prinsip utama dari sistem ini adalah ukuran-ukuran modular dari sistem cetakan hingga sistem sambungan overlaping serta bentuk kolom "T", yang memungkinkan pada luas unit yang terbatas, ruangan dapat digunakan secara optimal karena tidak ada tonjolan kolom, selain itu bentuk kolom "T" ini juga membantu sistem struktur terhadap beban gempa, karena berfungsi juga sebagai dining geser.
Penemuan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) , sudah terpikir tahun 1999 saat membuat T Cap. Direalisasi awal tahun 2004, diteliti sejak awal tahun 2004, selesai penelitian  bulan Agustus 2004. Diluncurkan (diresmikan) tanggal 20 Desember 2004.  Seminggu kemudian terjadilah tsunami Aceh.
Maka tahun 2005 , dibangunlah ribuan rumah instan RISHA untuk mempercepat  bantuan rumah bagi korban gempa tsunami Aceh 26 Desember 2004.
Sebagai peneliti sejati , kebahagiaan  adalah ketika karya dan pemikiran menjadi  ilmu yang bermanfaat dan terus mengalir  melintasi masa. Hasil karya yang tampak sederhana dan mudah penerapannya , lahir dari proses pemikiran yang rumit dan  matang. Sebaliknya hasil karya yang melewati proses yang  tidak rumit, instan, justru menghasilkan karya yang rumit saat akan digunakan. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H