Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bandung Tempo Dulu, Kenangan Jalan Progo Masa Silam (1)

21 April 2024   17:28 Diperbarui: 23 April 2024   06:29 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hummingbird Eatery  2, baru diresmikan, Juli 2022. foto masrierie kompasiana


Saat masih tinggal di negara Jiran, ada satu hal yang teramat aku rindukan dari rumah di Bandung, yakni ribuan kunang-kunang yang ternyata saat itu nyaris tak kutemukan lagi. Entah kenapa, saat sawah ladang berubah menjadi bangunan tembok, kepedihan mulai merayapi dasar jiwa. Ada sesuatu yang hilang. Jalan Cimandiri mulai dipadati bangunan, tak ada lagi kebun dan sawah serta balong ikan.

Tahun 1975, sekarang Bakso Asgar Ikah , jalan Progo Kota Bandung, koleksi masrierie Kompasiana
Tahun 1975, sekarang Bakso Asgar Ikah , jalan Progo Kota Bandung, koleksi masrierie Kompasiana

Tahun 1969, halaman belakang rumah Jalan Progo , memelihara ayam untuk kebutuhan, koleksi pribadi masrierie
Tahun 1969, halaman belakang rumah Jalan Progo , memelihara ayam untuk kebutuhan, koleksi pribadi masrierie

Tinggal di jalan Progo saat  itu sarat kebahagiaan masa kecil. Setiap subuh  terdengar kokok ayam jantan, saat mentari terbit induk ayam bersama anak-anaknya riuh  ramai mencicit. Biasanya ayah akan mengajak kami memberi makan dedak dan butiran beras ke anak-anak ayam. 

Pohon pisang kepok di belakang rumah juga rajin berbuah, jadi pisang rebus yang legit. Buah arben warna merah dan hitam sering  jadi  hidangan di meja, saking suburnya. Asisten rumah tangga ibu, sering menangkap belut di selokan belakang rumah untuk dimasak. Mau masak telur, tinggal ambil dari kandang, karena ayam peliharaan ayah rajin bertelur.

Lucunya juga , halaman belakang rumah menyatu dengan halaman rumah sebelah, rumah temanku Dedet Hidayati , ayahnya Pak Achmad Yunus, dulu  pernah menjadi dekan dan PR UNPAD . Nantinya mereka pindah ke Taman Cibeunying, dan rumah sebelah dihuni oleh Pak Rio. 

1969, Halaman belakang rumah, latar belakang , itu rumah tetangga sebelah. Belum dipasangi benteng. Koleksi pribadi  masrierie kompasiana 
1969, Halaman belakang rumah, latar belakang , itu rumah tetangga sebelah. Belum dipasangi benteng. Koleksi pribadi  masrierie kompasiana 

Tapi juga harus waspada, karena beberapa kali  rumah kami kemasukan ular . 

Bisa  main di jalan,  tanpa takut ketabrak mobil atau motor saking sepinya. Selokan yang di depan rumah juga  bening bersih,  senang bisa  menyeburkan diri main  ke dalam selokan menangkapi ikan impun untuk dibikin akuarium pakai toples bekas. Banyak juga yang  suka berburu kepiting  dan belut untuk dimasak.

Pohon karet besar depan rumah, untuk main panjat panjat . Namun akhirnya pohon besar ini ditebang.

Dulu pagi hari selalu berasa indah, apalagi hari libur. Kami biasanya main di halaman depan rumah, bentang tikar sambil berjemur. Kadangkala sambil ngemil dan sarapan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun