5. THR Satpam kompleks
6. Sumbangan untuk kegiatan bakti sosial Majelis Ta'lim / DKM Masjid lingkungan (jika ada kegiatan)
7. Dana untuk urunan takjil masjid / mushola di kompleks perumahan.
8. Oleh-oleh untuk orang tua, kerabat yang dikunjungi.
9. Infaq /sedekah petugas makam dan fakir miskin sekitar makam saat ziarah ke makam orang tua.
10. Bantuan transportasi mudik  untuk saudara / orang tua, bisa dalam bentuk meminjamkan mobil yang sudah dipenuhi BBM lengkap dengan biaya tol dan lain sebagainya.
Banyak kasus mereka yang keteteran setelah usai Ramadan dan Lebaran, karena salah perhitungan. Bahkan karena tak sanggup menolak banyak pihak yang membuatnya harus mengeluarkan dana lebih. Membantu orang lain , juga ada kriterianya.
Tidak semua yang memohon itu sedang betul betul membutuhkan, terkadang hanya karena ingin , tapi tidak memiliki dana yang cukup. Ada kasus seorang tetangga meminjam uang kepada sesama tetangga yang juga bukan orang kaya. Berbohong mengatakan tidak  punya uang untuk beli beras, ternyata diam-diam hanya ingin menyenangkan anaknya  membeli baju lebaran seharga jutaan rupiah.  Tak sedikit dari mereka yang punya kebiasaan meminjam uang karena boros ini,  tak melunasi hutangnya.
Cerita lain, menjelang mudik, ada  sosok kepala keluarga yang tidak punya ongkos mudik. Orang tua yang sudah pensiun tak tega, lalu meminjam uang entah kepada siapa, dan mengirimkan uang untuk anak cucu mantunya agar bisa mudik. Maklum, orang tua selalu rindu anak cucu. Padahal di balik itu, ia sudah menghabiskan uang untuk menyertakan anaknya dalam beberapa komunitas gaul remaja  yang membutuhkan banyak biaya. Tujuannya, agar anaknya eksis. Ujung-ujungnya uang untuk mudik ludes.Â
Kemampuan mengelola finansial adalah kemampuan menaklukkan diri sendiri. Mengendalikan keinginan , membangun kedewasaan dan cerdas dalam memilah skala prioritas. Â Membutuhkan sifat yang bijak , jujur dan komitmen diri yang baik.Â