Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Silaturahmi Mudik, Sukses Bukan untuk Pamer, Tebar Nilai Keteladanannya

19 April 2022   08:29 Diperbarui: 20 April 2022   02:02 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kumpul keluarga saat lebaran (Sumber gambar dari biz.kompas.com)

KESUKSESAN DAN EMPATI

Mudik, muara dari tumpukan rindu. Titik temu kebahagiaan. Hangatnya dekapan orangtua, anak, saudara, dan keluarga besar. 

Tempat dan waktunya semua saling berbagi cerita dan pengalaman. Namun jangan sampai kesempatan yang langka ini ajang berbagi cerita malah menjadi ajang saling meninggikan diri, angkuh/sombong  dengan kesuksesan. 

Lebih indah jika berbagi cerita low profile tanpa niat pamer. Gegara pamer, bisa jadi pertemuan ini malah menjadi ajang persaingan yang bikin tidak nyaman. 

Malah mungkin berlanjut saling menyindir, saling merendahkan, dan membangga-banggakan diri/anak/karier, betapa pun dibalut sindiran atau candaan.

Kebersamaan yang indah bukan dengan suasana saling memamerkan, tapi kehangatan obrolan yang tidak sensitif. Karena bisa jadi apa yang kita pamerkan menjadi sesuatu yang mengusik suasana. Kuatir kebersamaan yang indah terganggu.

Contoh sederhananya, saat kita berpakaian mewah, makan enak dan mahal di sebuah restoran mahal. Sementara seorang gelandangan yang tengah lapar hanya bisa mengintip dari balik kaca restoran. Terbayangkan, betapa tidak manusiawinya. Ini masalah kemanusiaan yang bisa berujung pada kecemburuan sosial.

Jujur, saya pribadi cenderung tak ingin bertanya-tanya banyak jika seseorang tak bercerita duluan tentang masalahnya ataupun kesuksesannya. Bisa jadi juga yang bercerita hanya ingin didengar dan tak ingin dikomentari. Beberapa yang lain ada yang berharap mendapat komentar sanjungan.

Ada juga yang malah ingin ditanya-tanya, agar ia bisa menceritakan betapa sukses dirinya. Bahasa tubuh dan kata-kata seseorang bisa menyiratkannya. Dalam hal ini, kemampuan empati kita berperan penting.

Kesuksesan bukan hanya kekayaan materi dan status serta jabatan yang tinggi, bukan untuk menyombongkan. Sukses sejati selalu dibarengi kedewasaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun