Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Ikut Peduli Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS)

15 Agustus 2018   09:14 Diperbarui: 15 Agustus 2018   09:45 4900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak SD diperkenalkan tentang  urban farming, menanam sayuran di pekarangan rumah dan sekolah.  Dengan berkebun dan menyantap hasil kebunnya sendiri, diharapkan juga anak yang tidak suka sayur, menjadi gemar makan sayur.

Sambil menyantap sarapan, guru bisa menceritakan  betapa hebatnya khasiat sayur dan buah. Guru bisa menceritakan  tentang manfaat protein untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Atau  tentang  enerji dari hasil pembakaran karbohidrat di tubuh manusia.

Menu bihun jagung, dengan ayam goreng, tomat dan pisang. Nasi putih dan sop kacang hijau sehat
Menu bihun jagung, dengan ayam goreng, tomat dan pisang. Nasi putih dan sop kacang hijau sehat
Terlebih jika guru menceritakan tentang sosok-sosok prestasi yang gizinya seimbang dan cukup, yang daya juangnya tinggi, dan gigih belajar serta bekerja. Betul, guru adalah motivator yang bahkan acap kali lebih didengar oleh bocah TK dan SD, dibanding orang tuanya sendiri.

Jika dulu kita mengenal Empat Sehat Lima Sempurna, yang hanya mengenalkan  jenis makanan dari sisi makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah saja. Kini istilah tersebut sudah tidak digunakan lagi. Ibu Dr Niken, dari WFP (World Food Programme) menyebutkan Piring Makanku, Gizi Seimbang.

Maksudnya, komposisi makan sayur dan buah , makanan pokok dan  lauk pauk berprotein digambarkan seperti diagram lingkaran. (Perhatikan gambar)

PIRING MAKANKU, GIZI SEIMBANG
PIRING MAKANKU, GIZI SEIMBANG
Dalam kesempatan sosialisasi di Bandung, 26 sampai dengan 28 Juli 2018, peserta diajarkan juga cara mengolah makanan bergizi yang seimbang dan benar. Khususnya menu makanan yang memenuhi 30% gizi sehari anak sekolah.

Saya akan sampaikan dalam tulisan berbeda, tentang menu-menu istimewa yang  rasanya juga sangat lezat. Intinya, santapan untuk mendukung ProGAS ini dibuat tanpa MSG ataupun kaldu buatan pabrik. Kaldunya harus asli dan  protein (daging atau ikan) segar.

Peserta mulai memahami, bahwa semua jenis sayur harus dimasukkan terakhir dalam masakan, agar vitamin dan mineralnya tetap terjaga. Yang penting mendidih sebentar, lalu padamkan api.

Santan dalam pengolahan masakan untuk anak sekolah termasuk yang dihindari, karena mudah basi. Juga pemberian susu tidak melalui sekolah, dikuatirkan jika kurang bersih dan cara mengolah salah, mudah basi dan kuatir adanya keracunan siswa.

Selain itu kebersihan dan hygienisnya  tempat  penyajiannya harus sangat diperhatikan. Termasuk tangan siswa harus dicuci bersih dengan sabun, sebelum dan sesudah makan.

Wanita dan ibu rumah tangga, motivator anak di rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun