Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kiat Lancar Mengurus Paspor

22 Maret 2017   14:43 Diperbarui: 25 April 2017   16:00 2242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kiat Mengurus Paspor, saya tambahkan ya, di Kantor Imigrasi, jalan Suci , Kota Bandung. Memperpanjang atau mengurus paspor baru di kantor Imigrasi Bandung, sama harus antre.  Tapi lain ladang lain belalang, lain lokasi , lain tradisi.

Ini dia pengalaman saya mengurus  paspor di kantor imigrasi Bandung jalan Suci . Yang pada bulan Februari Maret  dipenuhi membludaknya  pemohon paspor , baik perpanjangan atau yang baru. Mungkin karena jelang musim haji.

Karena paspor untuk keperluan umroh,  salah satu travel yang saya pilih menyertai dengan surat pengantar. Syarat pendaftaran travel tersebut memang adalah harus  harus ada dulu nomor paspor yang masih berlaku.

Saya menyiapkan dokumen-dokumen seperti yang dituliskan di kertas oleh   travel biro pilihan saya. Dan pesan teman saya yang sudah sering mengurus paspor sendiri  secara manual,  berbekal budaya antre dan sabar.  

Kali pertama. Bulan Februari , suatu pagi yang gelap, matahari menjelang terbit. Bergegas saya menempuh jarak lumayan jauh  dari rumah, menuju kantor imigrasi. Saya terkejut karena antrean sudah begitu panjang. Ternyata nomor antrean yang hanya 250 sudah habis. 

Seorang petugas entah darimana  mengatakan kepada saya ,” Bu , nomor antrean  sebelum subuh juga sudah habis.”

Oh, jadi saya kesiangan ya? Sepagi itu? Dengan rasa kecewa saya pulang.

Kali kedua. Beberapa hari kemudian saya mencari waktu yang tepat. Pasalnya suami saya kan tidak bisa  mangkir begitu saja dari kantor. Harus  cari waktu aman. Maka kami berangkatlah  lebih pagi dari sebelumnya di bulan Februari. Ternyata juga sama, tidak kebagian nomor antrean.  Quota sudah penuh. Pasalnya banyak yang  tengah kejar paspor untuk  musim haji ke depan. Kantor tersebut  penuh sesak oleh manusia membludak hingga ke luar ruangan.

Kali ke tiga. Kami mencoba untuk mendatangi kantor imigrasi yang lebih dekat ke kediaman kami. Ada informasi teman bahwa di kawasan Jalan Soekarno Hatta juga ada kantor imigrasi. Itupun sebelum matahari terbit, dan sudah ada beberapa mobil mini bus terparkir. 

Kami berharap mendapat nomor antrean lebih mudah di sini. Ternyata, kami dikejutkan oleh pengumuman di pagarnya. Bahwa  kantor ini sekarang sedang mengkhususkan melayani paspor ibadah haji reguler (bukan ONH plus)  sampai dengan tangal 17 Maret 2017. Betapa  kecewanya kami, tadinya berharap  mengurus paspor di kantor yang dekat rumah ternyata tidak bisa.

Kali ke empat  kami berangkat jam 3 sebelum subuh. Terkaget-kaget ada yang dari jam 1 pagi sudah stand by di sekitaran kantor tersebut, dan shalat subuh di mesjid sekitar. Tiba-tiba ada seorang pria berjaket yang dikerumuni  orang-orang yang tengah menunggu pagar gerbang kantor imigrasi dibuka. Ternyata mereka  membawa catatan, katanya nomor antrean.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun