Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Money

Serba Mudah, Lancar, Nyaman, Bahagia, karena Hasil Tambang

26 Oktober 2016   17:45 Diperbarui: 3 November 2016   10:38 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menelaah  pentingnya Tambang untuk Kehidupan sangatlah mengasyikkan. Apalagi di bawah langit  Bandung yang sejuk. Meski hujan mengguyur.

Dalam ruang auditorim Museum Geologi , Jalan Diponegoro 57 , Bandung. Tempat nan representatif, nyaman,  interior mengesankan. Serta jamuan  kopi  teh hangat serta camilan sore. Ada pula makan malam yang yummy.Hadir  teman-teman  panitia Kompasiana, blogger Kompasianer, ada juga dosen , mahasiswa ITB dan Unisba,  dan lain sebagainya. Hadir juga Kang Pepih Kompasiana. 

Tampak  juga Ketua Museum Geologi Bapak Oman Abdurahman  mengawali dengan sambutan dan  pemutaran video tentang sejarah Museum Geologi.Duduk di samping Pak Oman ,  Ir. Sukmandaru Prihatmoko, M.Sc., Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia yang akan memaparkan kegeologian , termasuk tambang di Indonesia, dan  pentingnya tambang untuk kehidupan.

Selain itu juga  akan menjadi pembicara Dr.-Ing., Ir., Aryo Prawoto Wibowo, M.Eng., Ketua Pusat Riset Unggulan Kebijakan dan Keekonomian Minerba FTTM ITB. Akan mengulas tentang porses penambangan  sampai reklamasi dan menormalisasikan kawasan tambang yang sudah ditutup dengan penghijauah.

Jam 14.00 , acara dibuka oleh MC cantik Putri. Sang moderator Nurul Uyuy  memandu presentasi dan sessie  tanya jawab.

Selain itu acara nantinya diakhiri dengan pemberian tanda tterimakasih dan penghargan bagi para pembicara. Selain itu  para  musisi dan vokalis mahasiswa /i  ITB  ikut menghadirkan nyanyian  saat menemani makan malam.

Bapak Kepala Museum  Oman Abdurahman  mengawali penjelasan tentang Museum Geologi , dan video sejarahnya ditayangkan di layar .Mengenai Museum Geologi , sejarahnya, dan jalan acara saat itu, juga kesan indah wisata malam di museum , saya tuliskan dalam tulisan terpisah “ Bincang Tambang untuk Kehidupan, di Museum Geologi Bandung, dan Pesona Wisata Kebumian

Ir Sukmandaru
Ir Sukmandaru

Mudah dan Praktisnya Hidup dengan Hasil Tambang

Ibu rumah tangga memasak di dapur dengan  kompor gasnya. Yang notabene berbahan bakar gas sumber daya alam. Menanak nasi dengan magic.com, yang terbuat dari  bahan logam , menggunakan listrik yang enerjinya dibangkitkan dengan bantuan batu bara.

Sebagian yang lain mandi  air panas dengan pemanas air berteknologi modern. Sementara anak-anak sibuk dengan gadgetnya. Android atau lainnya, yang memanfaatkan tekonologi layar sentuh. Yang duduk di perguruan tinggi menyiapkan notebooknya .

Semua teknologi ini membutuhkan enerji yang nota bene hulunya adalah yang dihasilkan dari olahan tambang yang bersumber di perut bumi.Segala jenis logam dan enerji untuk mengolahnya  juga berasal  dari proses ini.

Lalu kita berangkat menuju tempat kerja. Semua transportasi modern adalah produk hilir  industri olahan produk tambang itu sendiri. Bis, angkot, mobil pribadi, kapal laut, kereta api, kereta rel listrik, pesawat terbang dan lain sebagainya. Ditenagai oleh bahan bakar minyak , bersumber dari tambang yang tak terbarukan. Sepeda kayuh, becak,  terbuat dari logam, besi , baja yang juga berasal dari tambang.

Di perkantoran , laptop, komputer, telepon genggam, telepon kabel, televisi, radio dan  semua perangkat hidup  modern , juga mengandung unsur tambang. Listrik, AC, penerangan juga  mengandung unsur  tambang sebagai bahan dasarnya. Dan  enerji BBM serta listrik sebagai  sumber enerji saat beroperasinya.

Pakaian  , sepatu, perhiasan  emas, kalung perak, anting tembaga , semua yang mempercantik  diri kita . Untuk proses produksinya menggunakan mesin . Yang nota bene juga  peralatan jahit dan mesinnya ini  terbuat dari logam. Enerjinya berasal dari tambang. Khusus kalung anting gelang, bahan utamanya juga  hasil tambang.

Putra putri bangsa menuntut ilmu dan membutuhkan  koputer, printer, gdget, alat komunikasi, internet,  serta segala perangkat berteknologi tinggi , semua  memiliki unsur  mineral dan tambang.  

Pasti kita akan terkejut, karena nyaris tak satupun sandang pangan  serta perangkat kehidupan modern kita yang diproduksi tanpa  andil  hasil tambang . Bahkan  nasi beras dan tepungpun memanfaatkan mesin yang mengandung logam dan enerji .

Tanpa hasil tambang , kita kembali ke Zaman Batu, demikian Ir. Sukmandaru Prihatmoko, M.Sc., Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia . Sementara  menurut Kerry Rangga dari PT Freeport Indonesia , tiada peradaban tanpa hasil tambang.

Kayanya Bumi Nusantara

Mentari tropis terbit  dengan kehangatannya. Sepantasnya  sebagai putra Nusantara, kita bersyukur atas  kekayaan alam tropis dan sumber daya  geologi, mineral, tambang yang  mengitari  Jamrud Khatulistiwa ini.

Meski keberadaan Indonesia yang kaya  dengan berbagai sumber daya alam itu  juga memiliki  risiko potensi bencana alam yang menyertainya. Keberadaan cincin api, Gunung Api , piring tektonik , di bumi dan laut Nusantara ini  selain  berpotensi bencana tapi juga membawa berkah.

bincang tentang tambang di Museum Geologi Bandung
bincang tentang tambang di Museum Geologi Bandung
Menurut Ir. Sukmandaru Prihatmoko, M.Sc., keterdapatan bahan tambang  adalah juga karena keberadaan  gunung berapi (volkanisme dan deposisi mineral) .

Dari sisi geologi  kita pantas mensyukuri karena Indonesia  memiliki potensi besar akan bahan tambang, logam  maupun non logam.

Bumi Nusantara  memiliki lokasi-lokasi yang kaya oleh aneka   mineral, baik dalam bentuk logam (emas, tembaga, timah , perak, seng, nikel, alumunium , bauksit dan lain sebagainya) . Maupun juga mineral industri  dan batuan, seperti zeolit, posfat, marmer, pasir kuarsa, dan lain sebagainya.

Produksi bahan tambang Indonesia memang meningkat sejak dimulainya era pertambangan modern (akhir 1960) , demikian juga penemuan depositnya. Namun perlu dicermati, sejak 5- 10 tahun terakhir jumlah penemuan berkurang drastis. Karena menurunnya kegiatan eksplorasi.

Ini dia penyebabnya:

  • Harga komoditi sedang jatuh (situasi ekonomi belum mendukung)
  • Tidak ada daerah eksplorasi baru (Moratorium IUP)
  • Ketidak pastian legal dan bisnis di bidang pertambangan.
  • Hambatan aktifitas tanpa ijin (PETI) dan karena masalah sosial.

Pentingnya  Hasil Tambang

Sejarah mencatat bahwa di masa silampun mansuia dan raja-rajanya sudah terkesima oleh keberadaan emas. Sebagai bahan tambang yang sampai hari inipun masih bernilai sangat tinggi.

Bahan tambang telah membentuk sebuah peradaban tinggi. Ada 2 macam kebutuhan akan  hasil tambang. Ada yang memang  kebutuhan primair , yang kita memang tak bisa lepas darinya . Lalu kebutuhan sekundair atau tersier, yang  misalkan saja  untuk perhiasan atau assesories . Perhiasan emas misalnya. Bahkan trophy atau atau medali penghargaanpun  terbuat dari emas  untuk  diberikan kepada sang jawara  di sebuah ajang kompetisi.

Demikian  disampaikan oleh Ir. Sukmandaru Prihatmoko, M.Sc., dalam acara Nangkring Bareng Kompasiana , dengan tema  Tambang Untuk Kehidupan , Sabtu sore  yang sejuk , 15 Oktober 2016, di  Kota Bandung. Tepatnya di Auditorium Museum Geologi , Jalan Diponegoro 57 , Bandung.

Tambang berasal dari kerak bumi. Bumi punya diameter 3600 km jari-jari pusat ke pinggir. Yang kita mainkan tambang hanya di kulitnya saja 20 sampai 60 km . Sangat tipis dibanding  panjang jari-jari bumi. Jika kita lihat kulitnya 20-60 km litodfer atau kulit bumi, tergantung lokasi dimana.

Bahwa bumi keraknya terbentuk seperti lempeng, tidak mulus sekali, batas lempeng satu dengan lain saling menunjang, bisa bergeser. Saat menunjang bisa membentuk lipatan yang mengeuarkan  magma . Bahan tambang banyak berkaitan dengan magma, di dasar laut ada proses terbentuk batuan di dasar laut juga.

Dari yg kita pelajari semasa SMA ,  kita ingat siklus batuan yang dihasilkan gunung api, tererosi ke laut, tersedimen, masuk ke dasar bumi, ada 3 jenis batuan secara umum . Batuan beku,  sedimen dan metamor. Manifestasinya ada proses hidro termal

Emas adalah hasil tambang yang sudah diidolakan sejak masa pra sejarah sekalipun. Di era Kejayaan Mesir dan Firaun, emas sudah komoditi berharga  penunjang kejayaan para kaisar dan raja.Bahwa , pertambangan merupakan bagian tak terpisahkan , dan penting bagi keberadaan manusia  sejak jaman prasejarah , untuk berbagai keperluan.

Menurut Bapak  Dr.-Ing., Ir., Aryo Prawoto Wibowo, M.Eng., Ketua Pusat Riset Unggulan Kebijakan dan Keekonomian Minerba FTTM ITB, yang senja itu menjadi pembicara. Bahwa hampir semua kebudayaan manusia berhubungan dengan dan dicirikan oleh mineral dan olahannya:

Stone Age(sampai 4500 SM)

Bronze Age (4500-1500 SM)

Iron Age (1500SM-1780 M)

Steel Age (1780-1945)

Nuclear Age (sejak 1945)

(Hartman , H.L. 1987)

Sekedar mengingatkan kembali ke masa silam. Kisah sejarah besar peradaban besar di masa silam kerap dicapai karena adanya mineral sebagai insentif atau tujuan.

 Sebut saja perjalanan Marcopolo ke daratan Cina, perjalanan Vasco de Gama Afrika dan India, ditemukannya dunia baru (The New World ) oleh Colombus.Termasuk juga pencarian emas besar-besaran yang menyebabkan terjadinya daerah permukiman di California , Afrika Selatan, Australia, The Canadian Klondike (Rickard, 1932 dalamHartman , H.L. 1987)

a-kompasianaimg20161015154334-5810852d779773b2138b456c.jpg
a-kompasianaimg20161015154334-5810852d779773b2138b456c.jpg
Tentang pentingnya Tambang Untuk Kehidupan .Jika ditanya  sanggupkah hidup tanpa hasil tambang,  sayapun angkat tangan, menyerah,  mengaku memang tak bisa lepas dari ketergantungan akan peralatan   berbahan tambang dan membutuhkan enerji dari hasil tambang , dalam gaya hidup era kini .

Hasil Tambang dan Kerasnya Alam

Ketergantungan manusia  bahan tambang tak terhindarkan.Namun, pernahkah kita berpikir, bagaimana proses  memperoleh hasil tambang ini  dari sumbernya  di alam yang keras. Karena sumber daya alam  hasil tambang ini umumnya berada di lokasi  jauh dari perkotaan yang nyaman.

Medan berat harus  ditembus, di tengah belantara yang liar, di bawah bebatuan bukit dan gunung  serta jurang yang terjal, bertebing curam , dalam perut bumi yang penuh marabahaya,  laut  gempuran laut dengan ombaknya ganas? 

Proses penambangan adalah proses yang bukan hanya penuh bahaya dan risiko, tapi juga menyita tenaga dan pengetahuan  serta pemikiran  yang  mendalam dan luas, tapi juga  menghabiskan biaya  yang cukup mahal. Mulai dari biaya sumberdaya manusia, infra struktur pembuka akses, dan biaya teknologi lainnya.

Pekerja tambang , adalah mereka yang berjuang  keras menembus dan menaklukkan kerasnya alam. Sering kita mendengar kecelakaan saat para penambang memasuki terowongan yang digali di perut bumi. Sebagai contoh tambang batubara.  Dan tahukah anda  nantinya batu bara ini digunakan untuk enerji pembangkit listrik.

Yang memprihatinkan, bukankah  batu bara  ini sumber enerji dari tambang yang tak terbarukan.  Jadi, demi generasi masa depan anak cucu kita,  tindakan bijak, adalah menghemat listrik hari ini. Yang notabene masih  dibangkitkan oleh enerji tak terbarukan. Penghematan hari ini pasti akan berdampak luar biasa untuk kebaikan  pewaris bumi kita di masa depan.

Gerakan hidup hemat , hemat listrik, hemat bahan bakar, hemat air bersih, hemat sumber daya alam, hemat kertas, dan mulai mengoperasikan kehidupan dengan cara-cara yang ramah lingkungan dan hemat enerji.

Tambang Memang Merusak Lingkungan , Tapi Manfaatnya  Lebih Besar , Bagi Penghidupan

Bapak  Aryo Prawoto mengungkapkan, bahwa standar prosedur kerja seorang enginer tambang adalah tahapan-tahapan yang harus ditempuh secara bijak dan disiplin saat  akan menambang.

Ada tahapan mengupas kulit bumi jika ingin mendapatkan hasil tambang . Sebelumnya dilaksanakan dulu survey seusai prosedur. Standar yang benar adalah mengambil dulu lapisan teratas yakni lapisan humus untuk ditempatkan di suatu lokasi. Khusus untuk lapisan subur ini tidak boleh terbaurkan dengan lapisan lain. Kemudian lapisan demi lapisan dikupas,  sampai diperoleh hasil tambang yang diinginkan.

Setelah  proses penambangan berjalan dan hasilnya sudah diperoleh, ada prosedur  penutupan kembali tambang dan  bekas galiannya. Kemudian lapisan subur humus ditempatkan  kembali ke lokasi asal, dalam bentuk lapiran teratas. Dan ditanami dengan  pohon dan tanaman dalam bentuk penghijauan.

Selain itu kepedulian perusahaan tambang  dalam bentuk CSR terhadap kawasan dan warga sekitar  sudah sepantasnya digiatkan.Dalam penjelasan acara ini tampak  foto-foto hasil reklamasi dan penghijauan usai ditutupnya sebuah tambang. Di sini tanggung jawab moral dunia pertambangan  sangat dirindukan .

PT Freeport Indonesia, Tambang di Papua

Dalam kesempatan petang  yang sejuk itu, Bapak Kerry Yarangga dari PT Freeport Indonesia , ditayangkan video kilas sejarah PT Freeport Indonesia.

Adalah Kapten Johan Carstensz , dari Belanda, yang yang berlayar (Kapal Aernem dan Pera) berlabuh di pantai  selatan Papua . Pada tahun 1623 itulah Carsztensz (digunakan sebagai nama puncak tertinggi pegunungan salju di Papua, yakni JayaWijaya) mencatat di diarynya. Tentang  adanya  penampakan salju di Tanah Papua, terlihat dari kejauhan. (wikipedia)

Kelak sebuah Lembaga Geografi Kerajaan Belanda, Koninklijke Nederlandsche Aardrijkskundig Genootschap(KNAG) mengadakan ekspedisi ke kawasan barat daya Papua. Tepatnya tahun 1904 hingga 1905. Namun saat itu belum ditemukan puncak salju tersebut.

Hal ini berlanjut pada  ekspedisi milter   yang membuat peta wilayah  (1907 -1915) dan membangkitkan semangat para ilmuwan  untuk mendaki pegunungan salju tersebut. Beberapa ekspedisi yang cukup terkenal berupaya mencapai Puncak Sudirman (dulu bernama Puncak Wilhelmina) . Bayangkan, ketinggian 4.750 meter di atas permukaan laut.  Mental kegigihan dan tekad perlu juga  diadopsi untuk  generasi masa kini.

Kelak wilayah Asmat di kawasan pantai selatan ,  menggunakan nama Taman Nasional Lorentz . Sejarahnya karena ekspedisi yang terkenal memang dipimpin  Dr.HA. Lorentz dan Kapten A Franzen Henderschee.

Langkah awal pembukaan tambang  di Tanah Papua di tahun 1971   sebenarnya berawal dari  petualangan pemuda pegawai perusahaan minyak NNGPM  (Belanda) Colijn dan Dozy.  Pada tahun  1930 merencanakan mencapai Puncak Cartensz.

Jean Jacques Dozy , (dalam video) melalui  ekspedisi yang mengendarai pesawat terbang sederhana bermesin ganda . Tanggal 5 Desember tahun 1936, berhasil mendarat di Puncak Gunung Es  menemukan cadangan  Ertsberg (gunung bijih) yang membawa data batuan ke Belanda.

Berlanjut pula dengan pertemuan Jan Van Gruisen (Managing Director Oost Maatchappij, pengeksplitasi batu bara Kaltim dan Sulawesi Tenggara) dengan temannya  Forbes Wilson (kepala eksplorasi Freeport Sulphur Company ,penambang belerang bawah dasar laut).

Van Gruisen meyakinkan Wilson untuk mendanai ekspedisi gunung bijih , menganalisis contoh bebatuan yang diambil .

Adalah Langbourne Williams  , pimpinan tertinggi Freeport  melihat peluang melanjutkan proyek Ertsberg tersebut. Dialah yang pada era pemerintah Presiden Soekarno mengadakan pertemuan dengan Julius Tahija (pimpinan Texaco) , lalu dengan Jendral Ibnu Sutowo (Menteri Pertambangan dan Perminyakan Indonesia).

Pada periode awal pemerintahan Presiden Soeharto keluarlah Undang-undang Modal Asing (no 1 tahun 1967).Perjalanan  permohonan izin  berbuah  Kontrak Karya Pertama Freeport (KK-I).

Sejak beroperasinya tahun 1967 , belantara yang terjal , curam dan medan yang sangat berat  mulai ditaklukkan. Tak mudah membuka akses jalan yang bisa dilewati alat berat dan kendaraan. Dengan tenaga manusia awalnya, maka mulailah dirintis jalan-jalan berliku pada  alam yang ekstrem tersebut.

Penaklukkan medan berat  diawali dengan pembangunan infrakstruktur di ‘atap langit’, di ketinggian tebing dan jurang yang  terjak dan keras. Lewat video yang ditayangkan, tampak jelas  betapa ekstremnya medan yang harus ditaklukkan itu. Bukan hanya dengan kerja biasa, tapi ketekunan yang sangat keras. Alat-alat berat. Semangat membaja.

Rumah-rumah penduduk yang layak (jalan Kamuki) mulai dibangun tahun 1970. Atas kerjasama pemerintah dan Freeport. Tingkat pertumbuhan penduduk Timikapun meningkat, apalagi setelah dibangunnya perumahan di selatan Bandar Udara. 

Setelah terbangunnya Bandar Udara Timika (1971) oleh Free Port, akses jalan-jalan  ke lokasi tambang dan kawasan terpencil pedesaan (1972) , Presiden Soeharto  meresmikan nama kota tersebut dengan Tembagapura.

Dalam sebuah tayangan video. Proses membangun kemegahan kompleks tersebut terekam. Membangun infrastruktur tantangan alam yang sangat ekstrem. Jalan menuju Jaya Wijaya membangun lembah dilintasi  sebagai Tembaga pura. Kerja karyawan konstruksi membangun infrastruktur  100 km dari dataran rendah hingga ke dataran tinggi.

Membangun kompleks pertambangan di ‘atap bumi’. Ketekunan tim kerja tim eksplorasi untuk menembus mimpi besar yang masih diselimuti kabut dan kokohnya bebatuan gunung nan kokoh memberikan pelajaran tentang keteguhan. . Tantangan demi tantangan ditaklukkan. Terjalnya lembah  dan jutang membeikan pelajaran ketegaran. Kemampuan beradaptasi  dan inovasi bergerak lebih cepat, menuju yang dharapkan.

Kawah candra dimuka untuk proses  belajar putra putri bangsa. Komitmennya PT Freeport Indonesia bertekad  mengusung   pembangunan berkelanjutan. Tidak mengabaikan generasi yang akan datang. Mengurangi jejak limbah yang dihasilkan. Dalam tanggung jawab sosialnya, berkomitmen sebagai  penggerak pembangunan, menghidupi  tenaga kerjanya , dengan menjangkau kedamaian kesehatan.

“Kita sudah menjadi keluarga. “ Demikian kata yang diucapkan jelang akhir tayangan video.

LEMBARAN FAKTA DARI PT FREEPORT INDONESIA  (Cuplikan sebagian)

Jumlah Tenaga Kerja

PT Freeport Indonesia (PT FI) menyerap tenaga kerja sebanyak 32.416 orang (per 31 Desember 2015) , mencakup  pekerja langsung OT FI maupun pekerja dari kontraktor. 

Pekerja langsungnya  adalah 12.085 orang , dengan komposisi :

  • 7.612 Non Papua (62,98%)
  • 4.321 Asli Papua (35,76%)
  • 152 Asing (1,26%).

Kesejahteraan Pekerja,

Perusahaan proaktif mengikut sertakan seluruh pekerja  dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional, selain manfaat kesehatan yang sudah diterima pekerja.

Potensi kontribusi ke negara sebesar Rp 35 miliar / tahun. Peserta (Pekerja dan Keluarga) 44.315 orang, berdasarkan data 2015.

 

Perusahaan juga membuat program Savings Plan , yakni Program Tabungan Hari Tua untuk memberikan tambahan manfaat di hari tua selain Dana Pensiun Freeport Inodnesia , Program Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan.

Pengembangan SDM Papua

Sejak tahun 1996 PT FI  berkomitmen melipatgandakan karyawan asli Papua  yang memegang posisi strategis.

Ada Papuan Bridge Program  (PBP) , yang membimbing sarjana baru Papua untuk lebih siap bekerja. Program berdurasi 3 bulan dimulai tahun 2012.

Juga ada program MBA SBM-ITB , yang telah menelurkan alumni 113 orang, dan 50 orang sedang mengikuti program Angkatan 2015 -2017 , termasuk pekerja Papua.

Kontribusi Finansial

Berdasarkan lembaran fakta yang dibagikan  pada  acara Nangkring  Kompasiana tersebut, dikatakan hampir 5 dekade PTFI bekerja sama dan memberikan kontribusi  terhadap pertumbuhan lokal dan nasional, menjadi mitra strategis Indonesia. Dan telah menginvestasikan US$ 7,7 miliar untuk infrastruktur  dan memberikan kontribusi  terhadap Pendapatan Domestik Bruto Nasional sebesar lebih dari US$ 60 miliar  sejak 1992.

Manfaat Langsung Bagi Indonesia
Dari pajak , Royalti , Dividen, Bea dan Pembayaran lainnya. Tahun 2015 sebesar Rp US$ 368 juta. Dan Tahun 1992-2015 sebesar US$ 16,1 miliar.

capture-jpg-581aaca10123bd8040059d26.jpg
capture-jpg-581aaca10123bd8040059d26.jpg

Manfaat Tidak Langsung
Pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, Pembangunan daerah dan Investasi dalam negeri. Tahun 2015 sebesar US$ 3 miliar. Tahun 1992-2015 sebesar 32,5 miliar. 

Kontrak Kerja.

Memorandum of Understanding 15 Juli 2014.

A. Luas Wilayah Kontrak Kerja akan dikurangi , termasuk Blok Eksplorasi . Saat ini 212.950 hektar menjadi 90.360 hektar.

B. Penerimaan negara , 

Adanya peningkatan royalti. Sebelumnya Royalti tembaga 3,5% sekarang 4%. Sebelumnya royalti emas 1 % sekarang 3,75%. Sebelumnya royalti Perak 1% sekarang 3,25%.

*berlaku 25 Juli 2014


Adanya tambahan Pembayaran Royalti , Iuran Wilayah dan Bea Keluar berdasarkan MOU (dalam Juta Dollar AS)

Royalti yang dibayarkan PT FPI
Royalti yang dibayarkan PT FPI
Bayar Pajak :

35%  (PPH Badan dalam KK) vs 25% (UU PPh Badan) , mempertahankan tarif PPH Badan yang lebih tinggi.

C. Divestasi Saham

Meningkatkan kepemilikan saham pihak nasional Indonesia , termasuk melalui IPO di BEI .Saat ini 9,36% menjadi 30%.

D. Penggunaan Barang dan Jasa . 

Mengupayakan peningkatan barang dan jasa dalam negeri selama harga , kualitas  dan ketersediaannya bersaing.Bahwa Pembelian barang dalam negeri sebesar 71%.Penggunaan jasa dalam negeri sebesar 90%.

E. SMELTER .
  • Investasi senilai US$ 2,3 miliar di Gresik , Jawa Timur.
  • Sepakat membayar  Beas Keluar hingga tercapai tahapan  pembangunan tertentu  yang disepakati.
  • Akan memurnikan lumpur anoda guna menghasilkan logam dan perak. Saat ini 1 juta ton per tahun akan menjadi 3 juta ton pertahun 


Untuk fakta-fakta lain bisa kunjungi www.ptfi.com .

Tambang Untuk Kehidupan

Hasil tambang  sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari peradaban manusia hari ini. Namun ketersediaannya bukanlah tanpa batas.

Sungguh  perlu untuk memahami betapa penambangan baik  yang hasil hilirnya berupa gas , bahan bakar minyak ataupun bijih logam-logam penting untuk kehidupan, bahkan penambangan pasir dan lain sebagainya,  untuk memperolehnya tidaklah  ringan.

Proses pencarian yang panjang, memakan  waktu dan biaya tinggi, menyita pemikiran dan menembus  bahaya medan.Proses  eksplorasi yang tak kalah berat berisikonya.  Bahkan kerusakan bumi karena proses penambangan  tidak bisa dihindari.

Karena itu  saatnya kita mengubah gaya hidup kita untuk menghemat enerji, menghemat segala  yang kita nikmati dari  perut bumi ini dengan cara bijak. Untuk kehidupan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun