Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Money

Serba Mudah, Lancar, Nyaman, Bahagia, karena Hasil Tambang

26 Oktober 2016   17:45 Diperbarui: 3 November 2016   10:38 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sisi geologi  kita pantas mensyukuri karena Indonesia  memiliki potensi besar akan bahan tambang, logam  maupun non logam.

Bumi Nusantara  memiliki lokasi-lokasi yang kaya oleh aneka   mineral, baik dalam bentuk logam (emas, tembaga, timah , perak, seng, nikel, alumunium , bauksit dan lain sebagainya) . Maupun juga mineral industri  dan batuan, seperti zeolit, posfat, marmer, pasir kuarsa, dan lain sebagainya.

Produksi bahan tambang Indonesia memang meningkat sejak dimulainya era pertambangan modern (akhir 1960) , demikian juga penemuan depositnya. Namun perlu dicermati, sejak 5- 10 tahun terakhir jumlah penemuan berkurang drastis. Karena menurunnya kegiatan eksplorasi.

Ini dia penyebabnya:

  • Harga komoditi sedang jatuh (situasi ekonomi belum mendukung)
  • Tidak ada daerah eksplorasi baru (Moratorium IUP)
  • Ketidak pastian legal dan bisnis di bidang pertambangan.
  • Hambatan aktifitas tanpa ijin (PETI) dan karena masalah sosial.

Pentingnya  Hasil Tambang

Sejarah mencatat bahwa di masa silampun mansuia dan raja-rajanya sudah terkesima oleh keberadaan emas. Sebagai bahan tambang yang sampai hari inipun masih bernilai sangat tinggi.

Bahan tambang telah membentuk sebuah peradaban tinggi. Ada 2 macam kebutuhan akan  hasil tambang. Ada yang memang  kebutuhan primair , yang kita memang tak bisa lepas darinya . Lalu kebutuhan sekundair atau tersier, yang  misalkan saja  untuk perhiasan atau assesories . Perhiasan emas misalnya. Bahkan trophy atau atau medali penghargaanpun  terbuat dari emas  untuk  diberikan kepada sang jawara  di sebuah ajang kompetisi.

Demikian  disampaikan oleh Ir. Sukmandaru Prihatmoko, M.Sc., dalam acara Nangkring Bareng Kompasiana , dengan tema  Tambang Untuk Kehidupan , Sabtu sore  yang sejuk , 15 Oktober 2016, di  Kota Bandung. Tepatnya di Auditorium Museum Geologi , Jalan Diponegoro 57 , Bandung.

Tambang berasal dari kerak bumi. Bumi punya diameter 3600 km jari-jari pusat ke pinggir. Yang kita mainkan tambang hanya di kulitnya saja 20 sampai 60 km . Sangat tipis dibanding  panjang jari-jari bumi. Jika kita lihat kulitnya 20-60 km litodfer atau kulit bumi, tergantung lokasi dimana.

Bahwa bumi keraknya terbentuk seperti lempeng, tidak mulus sekali, batas lempeng satu dengan lain saling menunjang, bisa bergeser. Saat menunjang bisa membentuk lipatan yang mengeuarkan  magma . Bahan tambang banyak berkaitan dengan magma, di dasar laut ada proses terbentuk batuan di dasar laut juga.

Dari yg kita pelajari semasa SMA ,  kita ingat siklus batuan yang dihasilkan gunung api, tererosi ke laut, tersedimen, masuk ke dasar bumi, ada 3 jenis batuan secara umum . Batuan beku,  sedimen dan metamor. Manifestasinya ada proses hidro termal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun