Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tempo Dulu di Bandung (6) Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani , Bina Vokalia Ade Irma hingga Festival Pop Singer

5 Juli 2015   08:08 Diperbarui: 13 Mei 2019   09:26 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman lalu Lintas tahun 1970an, Bandung Tempo Dulu, Bandung Jadul, suasana tahun 1974. Tampak rel kereta api mini

Taman Lalu Lintas  Bandung, di hati saya tak sekedar sebuah Taman dengan  miniatur Lalu Lintas  .Bukan hanya tempat pembelajaran aturan, tata krama serta etika berlalu lintas. Secara pribadi, pernah menjadi bagian hidup di masa kecil dan remaja..

Sembilan tahun  berturut-turut  setiap pagi  berangkat dan pulang ke sekolah  pasti taman ini terlalui.  Pada masa balita,  tahun 1960 an, Taman Lalu Lintas jadi  tempat rekreasi dalam kota selain Kebon Binatang Bandung. Dan dalam beberapa tahun taman ini seperti rumah ke dua bagi saya,  saat belajar vokal dan kegembiraan melukis di sanggar seni lukis  anak.

Pernah banyak pameran lukisan anak, lomba-lomba anak,  dan keriaan lain terjadi. Mulai dari  semarak  pentas musik , panggung kesenian, pameran-pameran lukisan. Ada juga bioskop mini dengan layar tancapnya, film kartun sering diputar di sini.

Pernah juga mewakili sekolah ikut naik pentas  , menampilkan seni drama musikal Sunda, yang menampilkan lagu:

“Si Tolol kedul pisan, mindeng kamalinaan, ka sakolah melencing, tara nurut pepeling, hei. “

 Denyut keramaian ini terutama pada tahun 1970an, saat menejer di tempat,  Bapak Rd Gumawang. Yang saat itu bermukim kalau saya tidak salah, di Jalan Srigadis (kawasan Srimahi). Saya sempat kenal baik dengan putrinya,  kalau tidak salah juga, Rahmi,  saya rada lupa nama putri cantik beliau.

Taman lalu Lintas tahun 1970an, Bandung Tempo Dulu, Bandung Jadul, suasana tahun 1974. Tampak rel kereta api mini
Taman lalu Lintas tahun 1970an, Bandung Tempo Dulu, Bandung Jadul, suasana tahun 1974. Tampak rel kereta api mini
 

Binar Seni dan  Prestasi,  dari Taman Lalu Lintas Ade Irma, Bandung

Di tangan Pak Gumawang pula Taman Lalu Lintas yang tadinya sempat seperti terlantar, penuh semak belukar, mulai  bersinar. Saat ia memenejeri taman ini , taman-taannya mulai ditata. Kolam-kolam yang membendung selokan  dibuat indah. Dengan pancuran, air terjun mungil, eceng gondok, teratai, serta ikan-ikan  hias.

Pada masa itu juga  fasilitas  bombom car diresmikan. Lalu kolam renang di belakang TK Ade Irma yang dibangun juga diresmikan. Bangunan-bangunan  berjajar, berfungsi sebagai TK, bioskop mini, sanggar  seni, terdapat peralatan musik seperti piano dan alat band lainnya. Lengkap dengan sound system.   

Pak Cecep, seorang guru, ikut membidani lahirnya Bina Seni Lukis di Taman Lalu Lintas. Sejenis sanggar lukis untuk anak SD dan SMP. Dengan telaten Pak Cecep membimbing anak-anak. Saya  yang duduk di kelas 1 SMP  ikut  melukis  sebelum  berlatih vokal dengan pak Isnendro da teman-teman lain. Apalagi sekolah saya berseberangan langsung dengan taman ini.

Di ajang musik tanah air, Taman Lalu Lintas memiliki  andil besar membidani   lahirnya  para penyanyi  1970an keluaran festival , Pop Singer Contest. Pada masa tersebut  Hapmi  Bandung  memiliki peran besar dalam  kegiatan ini.

Bina Vokalia Ade Irma dan Pop Singer Contest 

Ada Bina Vokalia Ade Irma . Pak Isnendro dan Pak Edi membina  murid-murid di sini. Pak Edi kerap mengiringi sendiri  murid-muridnya berlatih nyanyi. Baik secara solo atau  dalam paduan suara.

Tri Budiman , pemain sinetron lewat tengah baya  ini,  dulunya lahir dari festival pop singer. Saat duduk si SMPN 5 Bandung, sepulang sekolah  rutin  berlatih vokal di sini, masih dengan berseragam putih abu-abu (dulu SMPN 5 roknya abu-abu, SMPN 2 roknya hijau, SMP Santa Angela, roknya coklat tua plus rompi kuning). Tri yang mengawali karier duni seninya dengan  album rekamannya itu,  konsisten berkesenian. Baik ketika asih bersekolah di SMAN 1 Bandung dan  akhirnya menjadi lulusan FIKOM Unpad Bandung.

Tri Budiman , salah satu finalis dari Pop Singer Cintest tahun 1970an, yang seleksi penyisihan pernah digelar di Taman lalu Lintas Ade Irma Suryani, Kota Bandung. Sekarang beliau adalah artis senior, baik sebagai biduanita maupun bintang sinetron.
Tri Budiman , salah satu finalis dari Pop Singer Cintest tahun 1970an, yang seleksi penyisihan pernah digelar di Taman lalu Lintas Ade Irma Suryani, Kota Bandung. Sekarang beliau adalah artis senior, baik sebagai biduanita maupun bintang sinetron.
Euis Cahya  lahir dari festival yang sama. Ketika itu Euis masih masuk dalam kategori  penyanyi cilik, duduk di SD, selalu ditemani ibunya saat berlatih di taman ini. Dewi Nasman, dulu penyanyi cilik jebolan pop singer yang langganan juara.

Kakak beradik Rina Megasari dan Yuyun  juga  selalu menjadi babak finalis. Rina Megasari dengan wajah  jelitanya pernah masuk dapur rekaman di bawah  bandera JK Record. Lagu hitsnya saat itu , Rindu.  Khusus untuk lagunya Rina Megasari ini  sering saya putar saat  bertugas sebagai penyiar di sebuah  radio swasta. 

 

 

Entah kenapa, saya suka vokal Rina yang serak-serak basah, dan  penjiwaan dalam lagu yang liriknya  seperti mewakili hati saya… (hehehe). Maklum , waktu itu usia remaja. Banyak sekali  nama-nama yang populer sebagai penyanyi  lokal 1970an dengan vokal piawai kelas  festival . Kemampuan teknik vokal mereka sangat mapan.

Rina Megasari adalah ibunda dari artis belia nan jelita  masa kini Keira Shabira. 

 Robert Hutagalung,  adalah salah satu langganan finalis dan pemenang/ juara katagori remaja  pria . Lumayan banyak yang ngefans dengan  remaja ini, karena   bukan hanya suaranya emas , tapi  kece. Robert waktu itu adalah siswa SMP St Aloysius Bandung. Dan  sekarang alumni fakultas hukum Unpar.  Sempat saya sekilas kenal waktu itu,  dan kalau tidak salah  rumahnya di Kebon Bibit. Orang tuanya kenal dengan orang saya juga sih.

 

Ketika peresmian ajang Bombom Car pertama di Bandung, yaitu di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani,  para finalis dan juara dari  Pop Singer Contest se Bandung ini turut diundang. Sementara saya dan teman-teman yang tergabung dalam kelompok vokal Ade Irma  ikut terlibat , belajar bantu-bantu kepanitiaan.

Saya suka Rike Adriati, sang juara. Dulu siswi SMA BPI Bandung ini  murid  kesayangan Pak Isnendro.  Namun bukan di Bina Vokalia Ade Irma. Dalam pentas digelar di panggung Taman Lalu Lintas Ade Irma setiap hari Minggu, pak Is pernah mendaulat Rike Adriati untuk tampil. Saya terpesona dengan vokal Rike yang mampu menjangkau nada tinggi.

Evi Tampubolon, juga langganan finalis bersuara keren. Suara lantangnya  mengingatkan saya pada vokal Diana Nasution. Kakak kelas satu sekolah ini  dulu tinggal di jalan Sulanjana Bandung.

Kakak kelas cantik bervokal sejuk lembut plus  wajah indonya,   selalu  hujan tepuk tangan jika tampil di ajang festival Pop Singer ini. Dia adalah remaja berambut panjang, Jenny Palengko. Yang kesehariannya juga amat lembut. Apalagi kalau  Jenny sudah melantunkan  lagunya Bimbo:

Bunga manis yang tumbuh di desa 

Kini mekar dan harum mewangi

Banyak kumbang yang datang menggoda

Dengan membawa harapan

Tergodalah imanmu akan khayalan…..

Gedung Merdeka, Babak Final Pop Singer Contest

Di kesunyian Bandung  pada malam hari. Karena  saat itu memang Bandung selalu senyap, sedikit mencekam jika malam tiba. Ajang final  pop singer contest ini digelar. Saya ikut hadir karena tergabung dalam kelompok vokal  alias Paduan suara Ade Irma.

Saya lupa-lupa ingat. Tahun 1977 atau 1978.  Setelah tampil mengisi acara pembukaan atau selingan, bersama Tri Budiman juga.  Bersama kakak saya, Zahra Betayanti (Yanti) , yang sempat bersahabat dengan Tri Budiman.

Gedung Merdeka jalan Asia Afrika menjadi saksi  dinobatkannya para juara. Babak penyisihannya di Taman Lalu Lintas Bandung.

Catatan, data dan fakta tentang Taman Lalu Lintas Bandung, tidak saya tuliskan. Tapi jika ingin memahami lebih jauh, bisa berkunjung ke sini

http://www.bandung.go.id/index.php?fa=berita.detail&id=339

 Sumber foto Rina Megasari www.indolawas.com dan sumber fotoTri Budiman

http://entertainment.kompas.com/read/2008/01/25/18463930/Tri.Budiman.Kembali.ke.Akar 

 Baca juga  TULISAN TEMPO DULU LAINNYA, bernostalgia dengan kenangan di tulisan lainnya:

   

Tentang Asrama Putri ITB Gelapnyawang  Bandung di  SINI 

Tentang Masa silam di jalan Dago Bandung Tempo dulu di SINI

Tentang kawasan sekitar Gedung Sate sampai jln Sumatera Bandung tahun 1970an di SINI

Tentang Taman Lalu Lintas Jadul baca di SINI

Tentang Bioskop Vanda (sekarang Bank Indonesia) jadul di Bandung baca di SINI

atau mau tau foto foto artis tahun 1950an, saya juga menulisnya di SINI

Tentang Ciumbuleuit Bandung Tempo dulu di SINI 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun