Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Wisata (Kuliner) di Waduk Cirata, Ala Sunda Tempo Dulu

12 Mei 2015   08:38 Diperbarui: 21 April 2019   22:53 7077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya nasi liwet dalam panci liwet  tradisional tersaji di hadapan kami. Harum ikan nila bakar dan  teh tubruk panas ala perkebunan setempat melengkapi. Lalaban yang tadi baru dipetik langsung direbus tersaji bersama sambal.

Untuk melengkapi makan siang, menu wajib yang kami bawa dari Bandung,  karedok Leunca.  Ibu Yuyu membawa cobek, ibu Yasmin mengulek cengek,  garam,  bawang putih, kencur, gula  merah , terasi bakar dan asam. Leunca diaduk ke dalamnya. Dengan tambahan daun kemangi. Sempurnalah santap siang ala Priangan tempo dulu.

Buah kelapa muda yang baru dipetik turut menyemarakkan  gidangan yang tersaji di atas tikar.Rasa nasi liwet di sini memang istimewa. Gurih, tidak terlalu asin, dan tidak banyak  isinya. Hanya ada  serai dan daun salam. Tapi rasanya enak sekali. Nasinya pulen dan bisa dikepal.

 

Menu sehat , Nasi Liwet Gurih (sepertinya pakai Royco deh) , pulen, aroma daun salam dan serai, berteman Nila bakar bumbu kecap, sambal jahe kecap, lalaban segar , .... pencok leunca kencur... alias cikur.... NYunda banget....Gorengan, kerupuk....nyam nyam nyam...murah meriah ala Wisata Waduk Cirata Buangan
Menu sehat , Nasi Liwet Gurih (sepertinya pakai Royco deh) , pulen, aroma daun salam dan serai, berteman Nila bakar bumbu kecap, sambal jahe kecap, lalaban segar , .... pencok leunca kencur... alias cikur.... NYunda banget....Gorengan, kerupuk....nyam nyam nyam...murah meriah ala Wisata Waduk Cirata Buangan
  

Waktu mau makan kami minta disediakan piring. Ternyata nampan bundar besar dari plastik itulah piringnya. Katanya , satu nampan bundar untuk berdua. Begitu biasanya. Kami terkejut . Maksudnya seperti gayamakan di Arab rupanya.Akhirnya kami  minta tambahan piring 3 lagi. Jadi  satu orang satu piring. Wayahna, yang kebagian nampan  harus menikmati nasi  di piring jumbo. Enaknya bisa makan dalam porsi lebih jumbo.... tapi waspada, usia di atas 50  harus direm sedikit menunya, nanti kolesterol atau gula darah naik.

Makannya pakai piring jumbo.... seperti nampan..... Unik kan
Makannya pakai piring jumbo.... seperti nampan..... Unik kan
... 
Nasi Liwet Gurih Harum Rempah Bumbu, ala Waduk Cirata "Buangan"
Nasi Liwet Gurih Harum Rempah Bumbu, ala Waduk Cirata "Buangan"

Ketika akan pulang, nasi masih bersisa banyak. Ibu pemilik warung menyediakan  kertas bungkus dan plastik keresek untuk membungkusnya. Nasi liwet istimewa ini kami bawa pulang. Juga sisa lalaban segarnya.Siang itu juga  kami  meninggalkan kawasan Waduk Cirata, yang sarat dengan  kedamaian tradisi Sunda tempo dulu,  penuh   kesegaran baru. Lain waktu , jika berangkat bersama  keluarga, di sini banyak penginapan dan vila yang disewakan juga.

Bahkan ada rumah penduduk  dapat disewa untuk menginap.  Jangan lupa juga  untuk bawa oleh-oleh rambutan (jika sedang musim seperti sekarang), karena segar dari pohon langsung. Rasanya juga manis.  Semanis kenangan yang bakal kita bawa pulang setelah  berwisata di Waduk Cirata.

Siang itu.... , setelah menikmati santap siang ala Sunda tempo dulu, menikmati pondok makan nuansa jadul pula, kami meninggalkan Kawasan Waduk Cirata , yang sarat dengan kesan terindah, sarat kedamaian ala tradisi Sunda Tempo Dulu, dengan rasa segar jiwa raga....
Siang itu.... , setelah menikmati santap siang ala Sunda tempo dulu, menikmati pondok makan nuansa jadul pula, kami meninggalkan Kawasan Waduk Cirata , yang sarat dengan kesan terindah, sarat kedamaian ala tradisi Sunda Tempo Dulu, dengan rasa segar jiwa raga....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun