Mohon tunggu...
Masriah Hasan
Masriah Hasan Mohon Tunggu... Lainnya - SEO Specialist

Halo! Nama saya Masriah Hasan. Dengan senang hati mengajak Anda mengeksplorasi perspektif saya tentang melalui https://ohmiloveit.wordpress.com/ dan ohmiloveit.my.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hantu Perempuan Geladak

3 Juli 2023   17:32 Diperbarui: 3 Juli 2023   17:34 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari besar mendekat. Setelah beberapa pusaran hambatan, pernikahan itu akhirnya diadakan. Sebuah pernikahan bergaya klasik di pinggiran kota Pararitik. Hiasan mutiara-mutiara kecil di kepala pengantin wanita menjadi saksi penyatuan sepasang kekasih. Inong ingat saat ia melemparkan buket anyelir merah. Pasangan itu saling menoleh. Mereka bertatapan, memberikan objek foto yang sempurna bagi juru foto.

Inong bersyukur atas hadiah yang melampaui waktu, cinta suci yang terjalin dalam pernikahan. Mereka baru saja memulai hidup baru sebagai sepasang suami-istri. Seperti pasangan lain, mereka berencana menua bersama, melahirkan generasi-generasi baru peradaban muka bumi ini. Seusai mengucapkan ikrar-ikrar pernikahan, menyapa semua tamu, mereka pergi meninggalkan pesta meriah yang diadakan dua hari dua malam.

"Kita akan pergi ke mana?" tanya Inong.

"Lihat saja nanti!" Manusia Jantan menjawab sambil tersenyum.

Sebagaimana masyarakat Pararitik lainnya, mereka bermalam pertama masih di sekitaran kota. Itu syarat malam pertama pengantin yang tak boleh dilanggar. Sesudah mengendarai mobil enam puluh menit, mereka membuka sebuah pintu rumah. Inong terkesima dengan kejutan bulan madu mereka. Panorama hutan pinus di belakang rumah sewaan itu sangat menakjubkan. 

"Apakah kau siap kita melakukannya sekarang?" tanya Manusia Jantan.

"Y-ya," jawab Inong tergagap.

Saat itu menjelang tengah malam. Inong merebahkan diri di atas ranjang mereka. Manusia Jantan itu terus mengungkapkan gagasan sensual yang menembus kesunyian malam. Tangan kasarnya sibuk menggerayangi tubuh perempuan yang baru saja dinikahinya. Ini adalah titik di mana Inong merangkul leher suaminya dan mendesah kesakitan, "Ahhh!". Dengan malu-malu ia mengizinkan penis suaminya berpenetrasi ke vaginanya. Terlalu lancar, seperti tak ada penghalang. Mereka hampir menikmati adegan ranjang mereka. Sebelum raut wajah Manusia Jantan berubah masam dan mengakhiri seks pertama mereka. Secepat itu.

"Kenapa sayang?"

"Tak ada tanda-tanda pecahnya selaput daramu, seharusnya ada darah yang menyembur dari vaginamu kan. Apa kau mengkhianatiku?"

Dasar Perempuan Sundal! Dari situlah nama itu berasal. Premundal sebuah akronim dari Perempuan Sundal. Laki-laki itu terus melanjutkan cerita kepada Perempuan itu. "Manusia Jantan itu gila! Permasalahan bercak darah itu bagaimana bisa menjadi desas desus yang beredar di penjuru Pararitik. Kau tahu? Di kota Pararitik, demi menjaga nama baik keluarga, perempuan penggugah aib harus melakukan hukuman kesucian ....."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun