SENJA DIBULAN SEPTEMBER
Rona merah diufuk langit barat
Pertanda sebentar lagi mentari akan berlabuh
Aku masih duduk termenung seorang diri ditepi pantai
Menikmati deburan ombak, yang semakin liar
Senja semakin pekat, pertanda malam akan tiba
Angin malam menyapa dengan ramah
Rona merah, perlahan menghilang, menguap, entah kemana
Gelap, segelap hatiku yang sedang resah, gulana
Entah apa yang dirisaukanya, sebuah penatian panjang
Malam semakin larut,
Dilangit bintang gemintang, mulai bertebaran
Sementara sang dewi rembulan, terbangun dari pembaringanya
Wajahnya kusam, tertutup awan hitam
Dewi malam menoleh kepadaku
Tersenyum sipu, malu-malu
Duduk disampingku, tanpa sepatah kata, diam dan hening
Dari jauh terdengar gemericing, gamelan Bali.
Kalisari, 07 Juni 2022
(oleh : Ratman Aspari)
SIHIR JAKARTA
Demi sebuah harapan aku datang
Disini aku mengadu nasib
Disini aku berjuang, demi cita cita
Disini aku bertahan, demi kehidupan
Aku menyusuri jalan setapak, lorong-lorong gedung
Melangkah dengan pasti, demi sebuah arti
Mencari jejak kehidupan
Terhempas, terhina dan terpinggirkan
Terhuyug dan terjatuh,
Namun aku sadar dan segera bangkit
Kembali melangkah dengan gagah dan percaya diri
Tak peduli apa kata mereka
Aku harus kuat,
Berlari, mengejar mimpi
Kini aku telah berada disini,
Duduk, termenung menunggu senja
Sepi, seorang diri,
Mimpi yang terwujud jadi nyata,
Semuanya sudah tidak berarti,
Hampa, gersang, tak bertepi
Sihir Jakarta telah menghipnotisku
Aku ingin berlari, kembali ke kampungku yang damai
Merindukan masa kecilku, bercanda ria di alam bebas
Namun, semuanya sudah terlambat, aku pingsan tak sadarkan diri
Kalisari, 27 Mei 2022
(oleh : Ratman Aspari)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H