Mohon tunggu...
Ratman Aspari
Ratman Aspari Mohon Tunggu... Jurnalis - baca-tulis-traveling

abadikan hidupmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja di Bulan September

14 Maret 2023   20:33 Diperbarui: 14 Maret 2023   20:40 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SENJA DIBULAN SEPTEMBER

Rona merah diufuk langit barat

Pertanda sebentar lagi mentari akan berlabuh

Aku masih duduk termenung seorang diri ditepi pantai

Menikmati deburan ombak, yang semakin liar

Senja semakin pekat, pertanda malam akan tiba

Angin malam menyapa dengan ramah

Rona merah, perlahan menghilang, menguap, entah kemana

Gelap, segelap hatiku yang sedang resah, gulana

Entah apa yang dirisaukanya, sebuah penatian panjang

Malam semakin larut,

Dilangit bintang gemintang, mulai bertebaran

Sementara sang dewi rembulan, terbangun dari pembaringanya

Wajahnya kusam, tertutup awan hitam

Dewi malam menoleh kepadaku

Tersenyum sipu, malu-malu

Duduk disampingku, tanpa sepatah kata, diam dan hening

Dari jauh terdengar gemericing, gamelan Bali.

Kalisari, 07 Juni 2022

(oleh : Ratman Aspari)

SIHIR JAKARTA

Demi sebuah harapan aku datang

Disini aku mengadu nasib

Disini aku berjuang, demi cita cita

Disini aku bertahan, demi kehidupan

Aku menyusuri jalan setapak, lorong-lorong gedung

Melangkah dengan pasti, demi sebuah arti

Mencari jejak kehidupan

Terhempas, terhina dan terpinggirkan

Terhuyug dan terjatuh,

Namun aku sadar dan segera bangkit

Kembali melangkah dengan gagah dan percaya diri

Tak peduli apa kata mereka

Aku harus kuat,

Berlari, mengejar mimpi

Kini aku telah berada disini,

Duduk, termenung menunggu senja

Sepi, seorang diri,

Mimpi yang terwujud jadi nyata,

Semuanya sudah tidak berarti,

Hampa, gersang, tak bertepi

Sihir Jakarta telah menghipnotisku

Aku ingin berlari, kembali ke kampungku yang damai

Merindukan masa kecilku, bercanda ria di alam bebas

Namun, semuanya sudah terlambat, aku pingsan tak sadarkan diri

Kalisari, 27 Mei 2022

(oleh : Ratman Aspari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun