Mohon tunggu...
Rama Dio Syahputra
Rama Dio Syahputra Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pelajar Indonesia di Perancis.

Saya senang memaknai dunia manusia yang hanya sementara ini. Di antara kebebasan dan keinginan, saya menghakimi makna itu dengan ditemani diri saya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pergi untuk kembali 2

23 April 2020   04:03 Diperbarui: 23 April 2020   23:01 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku dibuat bingung oleh kehadirannya. Tiba-tiba saja dia datang dan mengajakku bicara. Belum lagi lagaknya yang begitu unik sebagai seorang anak kecil, namun bersikap seperti orang dewasa. Ya, apa pun itu aku berusaha meladeninya yang tidak berhenti mengajakku bicara. Kejudesannya sungguh lucu dan menyebalkan di saat yang bersamaan.

"Siapa orang yang kamu cinta itu?" Lanjutnya.

"Dia istriku. Tapi, dia sudah meninggal."

"Memang kamu benar-benar cinta denganya? Memangnya apa arti cinta untukmu?"

Pertanyaan yang seharusnya tidak keluar dari mulut seorang anak kecil itu membuatku menggelengkan kepala. Akan tetapi, aku masih saja berusaha menjawabnya "Untuk Clara, cintaku tidak mengenal batas. Memang kalau aku jelaskan apa arti cinta, kamu akan mengerti? Karena Itu adalah sesuatu yang sulit untuk dijelaskan."

"Lagi-lagi kamu meremehkanku, Pak Tua! Sombong sekali dirimu itu..."

Aku mendengarnya dengan senyuman yang tak tertahan. "Ya-ya... aku akan menjelaskannya, tapi berhenti sebut aku Pak Tua, ya. Kamu bisa panggil aku Radhi."

Dia pun tersenyum tipis. "Baiklah, Radhi. Jawab aku, apa itu cinta?"

"Bagiku, Cinta adalah sesuatu yang benar-benar --- "

"Halah! Kamu itu! Katanya tahu arti cinta yang sebenarnya."

Aku bergeming dan kaget karena dipotong olehnya. "Dengarkan aku dulu, Alice. Aku belum selesai bicara."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun