Mohon tunggu...
Petrik Matanasi
Petrik Matanasi Mohon Tunggu... -

Peziarah & Pemerhati Sejarah Nusantara. Asal Balikpapan. Kuliah sejarah 7 tahun di UNY Jogja. Kini tinggal Palembang. Bukan penulis handal, hanya saja suka menulis hal-hal yang humanis. Apapun yang saya tulis atau ucap, sulit sekali bagi saya untuk tidak Historis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Riwayat Kota Milik Balikpapaner

4 Maret 2013   02:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:22 8086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Napalm adalah bom berbentuk jenang dari bensin dengan hulu ledak 22x50 meter. Squadron B-29 Superfortress soditempatkan di Mariana untuk menyerang Jepang. Pelepasan bom itu dari pesawat bersifat otomatis dengan pengaturan waktu yang disebut intervalometer—dimana bom akan jatuh dari pesawat berdasarkan kecepatan relatif pesawat di udara. Bom berbobot 225 kg akan jatuh tiap jarak 15 meter. Sementara itu tiap pesawat membopong 180 bom dengan total berat 5,5 ton.(Agus Suprapto, op. cit., hlm. 216-217)

Agus Suprapto, op. cit., hlm. 224.

Menurut veteran perang yang dulunya prajurit Jepang bernama Yamaoko, sekitar 2.000 prajurit Jepang tewas di sekitar tepi Mahakam karena serangan penyaakit kolera, amalaria, dan demam berdarah. Mereka sempat mendapat pertolongan dari rakyat sipil di sekitar situ yang merasa iba pada prajurit yang pernah dianggap kejam itu. (Agus Suprapto, op. cit., hlm. 224-228.)

Agus Suprapto, op. cit., hlm. 229-230.

Ibid., hlm. 230-232.

Abdul Haris Nasution, Sekitar Perang Kemerdekaan II, Jakarta & Bandung, Angkasa, 1977, hlm. 477-478.

Adulrahman Karim, Kalimantan Berdjuang, Jakarta, Dinas Penerbitan Balai Pustaka, 1956. hlm. 35.

Tjilik Riwut, Kalimanatan Membangun, Palangkaraya, 1979. hlm. 106.

Ibid., hlm. 106-107.

Ibid., hlm. 33.

(http://www.balikpapan.go.id/index.php?option=com_balikpapan&task=sejarah: http://id.wikipedia.org/wiki/balikpapan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun