Mohon tunggu...
Andi Nur Baumassepe
Andi Nur Baumassepe Mohon Tunggu... Dosen - Adalah seorang dosen, konsultas bisnis Manajemen dan Peneliti

berkecimpung dalam dunia konsultan bisnis dan manajemen, serta pengajar di Universitas Hasanuddin. Membantu korporasidan startup series A dalam scale up bisnis, pengembangan bisnis model dan matching investor skema Private equity. Membantu pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan dan dunia Industri. Silahkan kontak baumassepe@fe.unhas.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ekonomi Sirkular di Indonesia Sebuah Gagasan di Awal Pemerintahan Baru

14 Oktober 2024   13:12 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:56 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS.com)

Laju Penciptaan Lapangan Kerja berbasi ekonomi Hijau: Transisi ke ekonomi sirkular akan membuka lapangan kerja baru yang lebih ramah lingkungan.

Diperkirakan, hingga tahun 2030 akan tercipta 4,4 juta lapangan kerja hijau, dengan 75% di antaranya ditujukan untuk perempuan. Ini merupakan peluang emas untuk mengurangi kesenjangan gender dan memberdayakan perempuan dalam pembangunan ekonomi.

Pengurangan Emisi dan Penggunaan Air: Salah satu manfaat paling nyata dari ekonomi sirkular adalah penurunan emisi karbon dan penggunaan air.

Pada tahun 2030, emisi CO2eq diperkirakan akan berkurang hingga 126 juta ton, setara dengan 9% dari total emisi saat ini. Sementara itu, penggunaan air juga akan berkurang hingga 6,3 miliar meter kubik, atau sekitar 3% dari total penggunaan air saat ini. Pencapaian ini akan memberikan kontribusi besar dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian sumber daya air.

Peningkatan Daya Beli Masyarakat: Ekonomi sirkular tidak hanya menguntungkan negara dan perusahaan, tetapi juga akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Diperkirakan, rata-rata rumah tangga Indonesia dapat menghemat hingga Rp 4,9 juta per tahun, atau sekitar 9% dari total pengeluaran mereka. Penghematan ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memenuhi kebutuhan dasar.

Peralihan ke ekonomi sirkular membuka peluang besar bagi berbagai industri. Industri manufaktur, misalnya, dapat mengembangkan produk yang lebih tahan lama dan mudah diperbaiki. Industri kemasan dapat berinovasi dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Sementara itu, industri daur ulang dapat tumbuh pesat dengan adanya pasokan limbah yang semakin banyak.

Potensi pendapatan dari ekonomi sirkular juga sangat menjanjikan. Perusahaan yang mampu menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular akan mendapatkan keunggulan kompetitif, baik dari segi biaya produksi maupun citra merek. Selain itu, pemerintah juga dapat memperoleh pendapatan tambahan melalui pajak dan retribusi dari sektor ekonomi sirkular.

sumber: linkedin andi nur
sumber: linkedin andi nur

Tantangan di Indonesia

Meskipun menawarkan banyak peluang, implementasi ekonomi sirkular di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Infrastruktur pengelolaan sampah yang belum memadai, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang, serta regulasi yang belum sepenuhnya mendukung adalah beberapa kendala utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun