Mohon tunggu...
Andi Nur Baumassepe
Andi Nur Baumassepe Mohon Tunggu... Dosen - Adalah seorang dosen, konsultas bisnis Manajemen dan Peneliti

berkecimpung dalam dunia konsultan bisnis dan manajemen, serta pengajar di Universitas Hasanuddin. Membantu korporasidan startup series A dalam scale up bisnis, pengembangan bisnis model dan matching investor skema Private equity. Membantu pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dalam pengembangan ekosistem kewirausahaan dan dunia Industri. Silahkan kontak baumassepe@fe.unhas.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Model Bisnis "Umpan dan Kail" Belajar dari Gillette

6 Oktober 2024   15:46 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:04 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Model Bisnis "Umpan dan Kail" belajar dari Gillette:

Pada awal abad ke-20, King C. Gillette menciptakan gebrakan besar dalam dunia perawatan pria dengan memperkenalkan pisau cukur sekali pakai. Saat itu, gagasan Gillette sederhana: menjual gagang pisau cukur dengan harga murah, namun memaksimalkan keuntungan dari penjualan pisau silet yang harus diganti secara berkala.

Model bisnis ini kemudian dikenal dengan istilah "umpan dan kail," di mana produk dasar dijual murah, tetapi aksesori atau komponen tambahannya mendatangkan keuntungan berkelanjutan.

Keberhasilan Gillette tidak terlepas dari inovasi produknya, yakni pisau silet yang dapat diganti-ganti dengan gagang pisau yang dirancang khusus. Dalam tiga tahun pertama setelah diluncurkan, Gillette berhasil menjual 134 juta silet, menunjukkan betapa efektifnya model bisnis ini.

Salah satu kekuatan terbesar dari strategi bisnis Gillette adalah perlindungan paten yang melindungi inovasi mereka dari tiruan pesaing. Paten ini memberikan eksklusivitas, sehingga memaksa pesaing untuk tetap berada di luar pasar tanpa risiko masalah hukum. Dengan demikian, Gillette mampu memonopoli pasar alat cukur selama bertahun-tahun, menjadikan produknya sebagai pilihan utama konsumen.

Namun, Gillette tidak hanya mengandalkan paten. Keberhasilan mereka juga didorong oleh diversifikasi produk dan penguasaan pasar yang strategis. Gillette memperkenalkan berbagai produk tambahan seperti krim cukur dan alat perawatan lainnya, memastikan pelanggan tetap loyal pada merek mereka.

Selain itu, Gillette menguasai jalur distribusi dengan menempatkan produk di lokasi strategis seperti rak dekat kasir di ritel-ritel modern, memudahkan akses konsumen dan menutup peluang pesaing untuk masuk.

Seiring waktu, Gillette juga memperluas jangkauan pasarnya dengan menciptakan produk untuk segmen perempuan, dengan desain yang lebih feminin dan menarik bagi konsumen wanita. Hal ini menjadikan Gillette sebagai pemain dominan di pasar perawatan pribadi untuk kedua gender.

Tantangan Model Bisnis "Umpan dan Kail" di Era Digital

Meski model bisnis Gillette yang berbasis "umpan dan kail" terbukti efektif di masa lalu, tantangan yang dihadapi perusahaan modern kini jauh lebih kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun