Semar berjalan sendirian sambil membawa Jimat, di perjalanan kemudian turun hujan yang sangat deras dan Semar pun berteduh di sebuah gubug. Setelah hujan reda, dalam benaknya Semar terpikir untuk memiliki kawan seiring. Selanjutnya gubug itu dimantrai menggunakan Jimat sehingga menjelma seseorang yang sangat serupa dengan Semar cuma lebih kurus dan dinamai Bagong (Raden Astrajingga).
Cepot tidak henti-hentinya menggerutu kepada Semar:"Sedang enak-enaknya menjadi gubug, tidak ada kesusahan dan tidak memikirkan apa-apa, eeeeh....dijadikan manusia, tentu jadi banyak masalah dan menyusahkan....".
Bersambung ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H