Mohon tunggu...
Masnunatul Masyiroh
Masnunatul Masyiroh Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

PIAUD '17 UIN Maulana Malik Ibrahim. Email: masyirohmasnunatul@gmail.com / twitter: @MasnunatulM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendisiplinkan Anak Tanpa Paksaan

28 Oktober 2019   05:47 Diperbarui: 18 November 2019   17:01 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Akan Disiplin dengan Sendirinya

Hukuman berasal dari kata kerja Latin, punire yang berarti menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan, perlawanan atau pelanggaran sebagai ganjaran atau pembalasan.  Walaupun tidak dikatakan, namun tersirat bahwa kesalahan, perlawanan atau pelanggaran ini disengaja, dalam arti bahwa orang itu mengetahui bahwa perbuatan itu salah tetapi tetap melakukannya. Tujuan jangka pendek dari menjatuhkan hukuman adalah untuk menghentikan tingkah laku yang salah.  Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mengajar dan mendorong anak untuk menghentikan sendiri tingkah laku mereka yang salah. Hukuman merupakan salah satu unsur kedisiplinan yang dapat digunakan untuk membuat anak berperilaku sesuai standar yang ditetapkan kelompok sosial mereka.  Hukuman memiliki tiga fungsi penting dalam perkembangan moral anak, yaitu:

a) Menghalangi, hukuman dapat menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Contohnya bila anak ingin melakukan sesuatu yang dilarang oleh orang tuanya, ia akan mengurungkan niatnya karena ia mengingat hukuman yang pernah diterimanya ketika ia melakukan hal tersebut di masa lampau. 

b) Mendidik, Sebelum anak memahami konsep peraturan, mereka akan mempelajari manakah tindakan yang benar dan mana tindakan yang tidak benar. Hal tersebut dapat dipelajari anak melalui hukuman. Jadi mereka akan belajar dari pengalaman ketika menerima hukuman, apabila mereka melakukan hal yang tidak benar maka mereka akan mendapat hukuman dan bila mereka melakukan hal yang benar maka mereka tidak akan mendapat hukuman. 

c) Motivasi, Fungsi hukuman yang ketiga adalah untuk menghindari perilaku yang tidak diterima masyarakat. Pengalamannya mengenai akibat-akibat tindakan yang salah dan mendapat hukuman akan diperlukan sebagai motivasi untuk menghindari kesalahan tersebut. Bila anak mampu mempertimbangkan dengan baik tindakan yang akan mereka lakukan dan akibatnya, maka mereka dapat belajar memutuskan apakah tindakan tersebut pantas atau tidak dilakukan, dengan demikian mereka memiliki motivasi untuk menghindari tindakan yang tidak benar.

Penghargaan

Penghargaan berarti tiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik.  Penghargaan tidak perlu berbentuk materi, tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan di punggung. Penghargaan mempunyai beberapa peranan penting dalam mengajar anak untuk berperilaku sesuai dengan cara yang direstui masyarakat yaitu : 

a) Penghargaan mempunyai nilai mendidik; 

b) Penghargaan sebagai motivasi untuk mengulangi perilaku yang disetujui secara sosial. 

Apapun bentuk penghargaan yang digunakan, penghargaan itu harus sesuai dengan perkembangan anak.  Bila tidak, ia akan kehilangan efektivitasnya.  Dengan meningkatnya usia, penghargaan bertindak sebagai sumber motivasi yang kuat bagi anak untuk melanjutkan usahanya untuk berperilaku sesuai dengan harapan. 

Konsistensi

Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stabilitas.  Peraturan, hukuman dan penghargaan yang konsisten membuat anak tidak bingung terhadap apa yang diharapkan dari mereka.  Ada beberapa fungsi konsistensi yaitu : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun