Pada tanggal 15 Februari 2024, dilakukan Pendampingan Induvidu(PI ) oleh Ibu Pengajar Praktik, Ibu Zarlaini,M.Pd,kegiatannya adalah supervisi mengajar di kelas 2 SD.N 207/VII Aur Gading, dengan jumlah peserta didik sebanyak 16 orang, dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Pembelajaran berjalan dengan baik, kegiatan pembelajaran ada menampilkan TPACK dengan adanya tayangan PPT Materi melalui video dan di tampilkan di layar infokus, diisi jg dengan ice breaking, diskusi kelompok, dan siswa aktip mengikuti pelajaran,sehingga pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan
2. Feelings ( Perasaan )
Saat saya harus menyelesaikan modul 3.1 yang berbarengan dengan PPG, yang sering membuat saya lembur mengerjakan tugas malam hari, tapi saya bertekad untuk menyelesaikan keduanya, walaupun tidak mudah, saya harus kuat, dan menjaga Kesehatan.
Perasaan saya selama mempelajari modul 3.1 tentang memahami pentingnya Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin adalah senang dan semakin termotivasi dalam menjalankan pendidikan guru penggerak. Selain itu saya juga bersemangat dalam menerapkan memahami pentingnya Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin di Sekolah. Saya berupaya menjalankan rencana perubahan yang sudah direncanakan. Semangat dan motivasi ini akan membuat budaya positif dalam menjalankan prakarsa perubahan sehingga visi saya akan terwujud. Saya mulai mengatur waktu sebaik mungkin tanpa mengganggu kegiatan-kegiatan lain, baik kegiatan di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Sebagai bentuk penerapan dari modul 3.1.
ucapan terimakasih kepada kepala sekolah,guru dan TU yang telah membuat pembuatan aksi nyata ,dan terima kasih kepada rekan sejawat yang selalu mensupport kegiatan ini.
3. Findings ( Pembelajaran)
Setelah mempelajari modul 3.1 ini saya dapat mengetahui bahwa Sebagai sebuah institusi moral, sekolah adalah sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai, dan moralitas dalam diri setiap murid. Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, adalah teladan bagi murid. Kepemimpinan kepala sekolah tentunya berperan sangat besar untuk menciptakan sekolah sebagai institusi moral.
Dalam menjalankan perannya, tentu seorang pemimpin di sekolah akan menghadapi berbagai situasi dimana ia harus mengambil suatu keputusan dimana ada nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar, namun saling bertentangan. Situasi seperti ini disebut sebagai sebuah dilema etika. Disaat itu terjadi, keputusan mana yang akan diambil? Tentunya ini bukan keputusan yang mudah karena kita akan menyadari bahwa setiap pengambilan keputusan akan merefleksikan integritas sekolah tersebut, nilai-nilai apa yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan keputusan-keputusan yang diambil kelak akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.
4. Future ( Penerapan)