Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lambaian Curug Lawe,Wisata Tengah Hutan Perawan yang Makin Gemulai

7 September 2020   11:06 Diperbarui: 7 September 2020   17:20 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sumber air yang jatuh dari ketinggian ratusan meter menyihir para pengunjung yang memadati area tempat air jatuh. Mereka larut dalam hiruk pikuk kegembiraan yang tak terkatakan. Selain hilir mudik  mengambil foto, melepas alas kaki agar langsung menyentuh air, para pengunjung juga tidak segan terjun langsung ke dalam derasnya air terjun dengan pakaian lengkap.

Tua, muda, lelaki perempuan, bahkan anak-anak ikut terlarut, seakan terhipnotis keajaiban alam.

Saya pun melepas baju dan celana. Menggantinya dengan kolor yang sudah saya persiapkan dari ruma di balik sarung yang saya bawa. Sebab di Curug Lawe tidak disediakan tempat untuk berganti pakaian.

Saya masuk di bawah bawah air terjun, bercengkerama dengan kesejukan alam. Menikmati air yang turun dari atas, yang jatuh di kepala, badan dan tangan. Saya rasakan seperti pijatan alam yang secara stimultan merefleksi seluruh urat nadi, dari atas kepala sampai mata kaki.

Bahkan beberapa kali saya menyelam hingga menyentuh dasar. Dasar air terjun berupa pasir lembut yang bersih dan tak mudah keruh. Sesekali saat menyelam saya melihat butiran pasir yang mengembang sejenak, lalu tenggelam lagi menjadi endapan di dasar  kubangan di bawah air terjun.

Suasana makin siang. Rasa dingin menyeruak. Merata di seluruh tubuh. Sebenarnya saya ingin lebih lama lagi bermesraan dengan alam, tapi rombongan kami sudah menunggu untuk melanjutkan perjalanan. Hingga rasa kenikmatan orgasme tanpa penetrasi saat saya bercumbu dengan gemulai hutan perawan Curug Lawe harus segera diakhiri.

Jalan pulang kami tempuh kembali, dengan kesan yang berbeda dari saat berangkat. Jalur kembali yang sudah sedikit kami hafal seperti berbisik, besok ke sini lagi ya mas, nikmati lagi kesegaran air terjun lebih puas lagi.

Simak selengkapnya:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun