Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Filosofi Keris

4 September 2020   13:01 Diperbarui: 30 April 2021   17:56 5522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filosofi keris (Ilustrasi dokumen pribadi)

4. Keris  Jalak Sangu Tumpeng

Keris jenis ini melambangkan orang yang sudah berkecukupan dengan sandang pangan dan papan. Sehingga hidupnya tak lagi bergantung kepada orang lain karena telah memiliki segalanya.

Lebih lanjut, Ki Yono menyampaikan bahwa di dalam keris terkandung dia sapujagat. Kesempurnaan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat yang menjadi cita-cita semua orang.

Sehingga keris muncul dalam acara-acara tradisi Jawa semisal Temon nganten. Dimana pengantin pria, ayah mempelai, dan ayah mertua terselip keris di pinggang belakangnya dan dihiasi dengan untaian bunga melati.

Ini melambangkan panuwunan (doa) kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pengantin berdua bisa menjalani kehidupan yang mandiri, berkecukupan, dan mendapatkan kebahagiaan sebagaimana keharuman bunga melati yang menjadi hiasan keris.

Hari ini banyak orang berburu keris, sebagai koleksi ageman. Bahkan masih banyak juga orang yang mempunyai koleksi keris kuno yang usianya sudah ratusan tahun. Seperti misalnya pusaka-pusaka kerajaan.

Dan menyadari hal ini para empu dan seniman keris pun mencoba mengais rejeki dengan membuat keris-keris tiruan yang hampir mirip dengan aslinya untuk keperluan ritual dan upacara adat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun