Dan sebelum semuanya terjadi lebih parah, harus ada upaya yang dilakukan oleh para pemimpin daerah di Blora khususnya dan para pemimpin seluruh Indonesia pada umumnya.
Antara lain dengan bersedekah. Karena sebagaimana disampaikan Ki Ageng, sedekah itu menolak bala-bencana dan menyantuni anak yatim adalah melindungi diri dari siksa api neraka.
Hal berikutnya adalah perlu dilakukan upaya spiritual. Selain berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing adalah berkonsultasi dengan para ahli spiritual yang mempu melihat tanda-tanda alam yang orang biasa tidak bisa melihatnya. Mungkin perlu ada rukyah massal, atau ruwat massal dimana para para pemimpin daerah yang saat ini duduk bisa berada di garda terdepan.
Harapannya agar terbangun lagi sebuah sistem ekologi antara bumi yang terdiri dari unsur tanah, air, udara dan api, yang bisa memberi manfaat kepada manusia dan tanpa menimbulkan bencana.
Malam semakin larut, udara dingin musim kemarau makin menggigit. Dari kejauhan terdengar lolongan panjang anjing liar, mereka seperti mendengar obrolan kami malam ini, membuka aura tabir bumi yang main lelah tertimpa beban manusia-manusia yang lupa.
Lalu sayup-sayup azan subuh terdengar, dan saya beranjak mengambil air wudhu, bergegas menuju mushola terdekat untuk tunaikan shalat subuh.
Inilah petikan wawancaranya :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H