Semburan Lumpur di kabupaten Blora merupakan sebuah pertanda bahwa gejolak akibat perang urat syaraf yang panas tergambar dari letupan lumpur dasyat.
Dari semburan lumpur yang menimbulkan korban ternak penduduk ini menggambarkan akan ada kerugian material akibat efek suksesi kepemimpinan daerah.
Semburan Lumpur berasal dari dorongan panas bumi yang memaksa material dari dalam bumi untuk keluar. Dan sumber ini menjadi satu dengan daerah-daerah lain seperti luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo Bledug Kuwu, dan gunung berapi yang ada di Indonesia.
Konon lobang semburan lumpur ini bersambung sampai ke laut selatan. Mengingat Bledug Kuwu jaraknya tak terlalu jauh dari semburan lumpur di Blora.
Dan Ki Ageng menyampaikan bahwa pada jaman dahulu ada seseorang yang kehilangan ternak karena tersedot lumpur di Bledug Kuwu dan bangkainya diketemukan di laut selatan.
2. Peringatan bagi para pemimpin daerah di Blora.
Lengah dan pelupa. Itu adalah sifat para pemimpin saat ini. Yang pada saat pemilihan begitu ramah dengan konstituen, tapi menjadi asing bagi para pemilihnya setelah berhasil  menduduki jabatan.
Sehingga diplbutuhkan instropeksi secara menyeluruh agar para pimpinan di Blora lebih intensif lagi memperhatikan rakyatnya.
Ki Ageng melukiskan kejadian-kejadian dibseluruh dunia, di mana harta benda hancur berantakan dalam hitungan detik akibat bencana. Kebakaran, tsunami, tanah longsor, banjir, dan sebagainya. Sehingga tak layak bagi seorang pemimpin untuk berlaku sombong. Karena ada yang penguasa seisi alam yang lebih berkuasa atas segalanya yaitu Sang Khaliq.
3. Solusi Penyelesaian
Luapan lumpur di Blora seperti mengingatkan kepada semua orang, bahwa bencana itu terkadang tanpa diprediksi dan tanpa diduga. Bisa jadi karena sifat lupa dan abai  manusia pada kondisi sekitar. Padahal secara ekologi bumi berputar pada porosnya, bergerak sesuai dengan sistem alamiah yang disebut sebagai ayat-ayat kauniyah.
Alam yang berjalan sesuai dengan perintah Sang Khaliq, dan akan memberi manfaat bila semua berlaku pada kodrat yang telah ditentukan. Sehingga akan terjadi bencana bila ada manusia-manusia serakah yang berlaku curang. Tidak amanah, korupsi, abai dengan keadaan, memikirkan diri sendiri, serta tidak takut kepada Sang Pencipta.