Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penerawangan Ki Ageng Rogojiwo tentang Semburan Lumpur di Kabupaten Blora

2 September 2020   13:16 Diperbarui: 2 September 2020   13:32 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi Pribadi /edited from PicsArt

Kabupaten Blora, tempat semburan lumpur yang menghebohkan dunia maya, hanya berjarak puluhan kilometer dari  Bledug Kuwu di kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

Tapi pusat semburan di kedua tempat itu dipastikan sama. Sama-sama bergerak dari dasar inti bumi yang mengeluarkan panas lalu keluar berupa semburan lumpur.

Desakan dari magma memang tidak dapat dicegah karena dari situ sudah ada lobang sebagai jalan keluar gas alam yang mendorong isi bumi, kebetulan yang keluar bukan material batu atau atau lava panas, melainkan hanya gelombang lumpur.

Konon,  menurut cerita masyarakat setempat sumber letupan Bledug Kuwu tersambung ke pantai selatan, dan ini menurut legenda adalah jalur yang dilewati oleh Jaka Linglung  yang merupakan putera Ajisaka dalam legenda Kerajaan Medang Kamolan.

Sulit untuk bisa melukiskan fenomena alam ini secara ilmiah. Sebab diperlukan penelitian yang panjang hingga bisa sampai tahap konklusi yang bisa merumuskan awal kejadian sehingga lumpur bisa menyembur di sebuah lokasi tanpa diduga dan menimbulkan korban harta benda.

Ki Rogo Jiwo, seorang paranormal dari Semarang yang merupakan ketua bidang Diklat IPJT (Ikataan Paranormal Jawa Tengah), dan anggota IPI (Ikatan Paranormal Indonesia), dengan mata batinnya melihat secara jelas fenomena yang terjadi di Blora ini.

Setidaknya ada beberapa poin yang bisa saya rangkum untuk para pembaca Kompasiana.

1.  Reaksi alam atas fenomena Pilkada yang akan digelar bulan Desember 2020

Sebagaimana diketahui, pilkada akan digelar sebentar lagi, yaitu bulan Desember 2020. Dimana 270 daerah akan menyelenggarakan pilkada secara serentak dengan 9 Pilgub,224 pilbub ,37 pilwakot.

Gerakan isi  bumi terintergrasi dengan apa yang sedang terjadi di muka bumi. Ki Ageng menyatakan bahwa saat suksesi kepemimpinan daerah akan terjadi sedikit gejolak pada masyarakat karena perbedaan pilihan. Dan ambisi para calon pemimpin yang maju ke arena pilkada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun