Sore setelah sholat ashar, penduduk kampung datang ke makam secara bersama-sama, mendoakan para arwah leluhur dengan membawa bunga mawar dan air putih.
Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing dan menunggu waktu sholat tarawih pertama dimulai. Di Magelang bedug dipukul bertalu-talu bukan menjelang Maghrib seperti di Bandungan. Tapi setelah sholat tarawih sebelum tadarus dimulai.
Tradisi jelang Ramadan di Semarang
Saat ini saya tinggal di Semarang, dan ada tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Semarang menjelang ramadan, yaitu dugderan. Diambil dari kata "Duk" sebagai suara beduk dan "der" suara petasan.
Dugderan diawali denga dibukanya pasar raya di sepanjang jalan Agus Salim Johar selama 15 hari. Dimulai satu minggu sebelum Ramadan dan satu Minggu setelah ramadan.
Malam menjelang ramadan, biasanya pejaabat walikota Semarang memukul bedug di Masjid Agung sebagai tanda dimulainya bulan ramadan, dan diawali dengan karnaval seni dan budaya  dari balaikota menuju Masjid  Kauman Johar.
Dalam karnaval ini juga diarak patung Warak ngendok sebagai simbol tradisi kota Semarang.
Di perumahan kami yaitu di Bukit Kencana Jaya, menjelang ramadan juga ada tradisi karnaval yang diikuti oleh para santri TPQ di seluruh perumahan. Mereka berjalan berkeliling perumahan dengan memegang obor, sambil melantunkan takbir.
Dan kebiatan ini biasanya dilakukan satu hari menjelang bulan ramadan.
Tahun ini sepertinya kegiatan secara massal seperti karnaval ditiadakan karena pandemi.
Tapi tradisi membasuh diri menjelang bulan ramadan tetap dilakukan baik di Semarang maupun di Magelang.
Bagaimana dengan tempat anda?