Peradaban itu berjalan maju, melewati ruang dan waktu, dan tiap titik peradaban akan ditinggal di belakang sebagai cerita sejarah yang terhubung ke peradaban masa depan.
Ribuan, bahkan jutaan tahun yang lalu, di atas bumi yang kita pijak ini terdapat peradaban yang hidup. Menghiasi cerita dunia, menjadi hikayat, sejarah, bahkan legenda yang mengabadi.
Orang-orang menggali tanah, menemukan peninggalan masa lalu, baik berupa artefak, batu, atau fosil, bahkan bangunan candi. Sehingga dalam penemuan itu terkuak sejarah yang tersembunyi akan adanya kehidupan di masa lampau.
![Omah balung Banjarejo | tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-45-30-5ebd6f68d541df1571596a82.jpg?t=o&v=770)
Saya mengunjunginya tahun lalu saat bulan ramadan ditemani seorang guide yang tinggal di wilayah setempat.
![Petunjuk arah ke desa Banjarejo | tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-44-56-5ebd6fc9d541df0bf85c7112.jpg?t=o&v=770)
Setelah melalui beberapa desa, kita akan sampai di lokasi. Terlihat patung gajah raksasa di depan kantor kelurahan. Dan setiap pengunjung akan dikenakan biaya Rp5000 untuk umum dan Rp3000 untuk pelajar.
Di depan halaman kelurahan yang sangat luas ini juga terdapat patung Ganesha tidur dalam ukuran raksasa. Saya datang ke tempat ini disambut dengan ramah oleh penjaga.
![Koleksi benda purbakala di omah balung | tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-45-42-5ebd7027d541df4674684da2.jpg?t=o&v=770)
Dalam sebuah etalase yang tak terlalu besar terdapat beberapa puluh fosil peninggalan masa lalu. Dari kerang raksasa, kepala kerbau, kuda nil, bahkan gading gajah yang konon umurnya sudah jutaan tahun.
Barang hasil penemuan purbakala di Desa Banjarejo, selain disimpan di omah balung di kelurahan, juga disimpan di rumah kepala Desa Banjarejo, Ahmad Taufiq.
![Proses penggalian fosil raksasa gajah stegodon | tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-46-19-5ebd70b9d541df6ac8165d02.jpg?t=o&v=770)
Konon masyarakat Banjarejo memiliki kebiasaan menambang emas di lahan persawahan mereka. Sehingga tak heran bila banyak kolektor barang berharga yang lalu lalang di desa ini untuk mengoleksi penemuan para penduduk.
![Pengangkutan barang penemuan | tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-47-04-5ebd716fd541df7ecf076653.jpg?t=o&v=770)
Akan tetapi mulai tahun 2015 muncul kesadaran yang dipelopori oleh sang kepala desa, bahwa barang-barang penemuan itu adalah harta yang tak ternilai harganya. Sehingga semua barang temuan itu mulai disimpan di rumah kepala desa.
![Koleksi benda purbakala di rumah fosil | tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-43-26-5ebd71a9d541df104e7c0c32.jpg?t=o&v=770)
Konon dimasa lampau, desa Banjarejo adalah lautan dangkal, sehingga di desa ini ditemukan berbagai fosil binatang laut, seperti kerang raksasa. Lalu 2 juta tahun kemudian menjadi Laguna, daratan yang teramat luas, sehingga ada gading gajah dan tanduk kerbau raksasa juga ditemukan di tempat ini.
![Koleksi rumah fosil | tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-43-33-5ebd71f8d541df08ac25c1f2.jpg?t=o&v=770)
Konon hampir semua wilayah desa Banjarejo terdapat fosil binatang purba. Karena setiap saat ada saja warga setempat yang menemukannya. Baik saat mereka membuat pondasi rumah atau membuat sumur.
Konon barang-barang yang berumur jutaan tahun ini oleh penduduk setempat dijadikan sebagai penyangga tiang rumah, tempat meletakkan padasan (tempat wudhu), bahkan untuk dapur.
Tapi setelah apa yang diketemukan di Banjarejo mendapat perhatian dari balai konservasi benda purbakala dari Sangiran, penduduk setempat pun menyerahkannya kepada kepala desa untuk dikumpulkan .
![Benda purbakala di rumah fosil | tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-43-44-5ebd73ad097f362d3a2d4e42.jpg?t=o&v=770)
![Informasi mengenai gajah stegodon| tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-48-24-5ebd7471d541df3ada1c7e82.jpg?t=o&v=770)
Dan desa wisata Banjarejo memang layak dipertahankan sebagai sumber pengetahuan, sarana edukasi tentang sejarah peradaban masa lampau, dan layak untuk dikunjungi.
![Desa Banjarejo dari udara | tangkapan layar YouTube mas nawir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/14/capture-2020-05-14-22-45-04-5ebd7299d541df56f73df582.jpg?t=o&v=770)
Apalagi sambutan warga setempat yang sangat ramah, akan membuat anda semakin betah berada di tempat ini.
Inilah video selengkapnya..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI