Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Melihat Peradaban Masa Lampau di Desa Wisata Banjarejo

14 Mei 2020   23:47 Diperbarui: 23 Mei 2020   19:51 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengangkutan barang penemuan | tangkapan layar YouTube mas nawir

Peradaban itu berjalan maju, melewati ruang dan waktu, dan tiap titik peradaban akan ditinggal di belakang sebagai cerita sejarah yang terhubung ke peradaban masa depan.

Ribuan, bahkan jutaan tahun yang lalu, di atas bumi yang kita pijak ini terdapat peradaban yang hidup. Menghiasi cerita dunia, menjadi hikayat, sejarah, bahkan legenda yang mengabadi.

Orang-orang menggali tanah, menemukan peninggalan masa lalu, baik berupa artefak, batu, atau fosil, bahkan bangunan candi. Sehingga dalam penemuan itu terkuak sejarah yang tersembunyi akan adanya kehidupan di masa lampau.

Omah balung Banjarejo | tangkapan layar YouTube mas nawir
Omah balung Banjarejo | tangkapan layar YouTube mas nawir
Desa Banjarejo adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Gabus kabupaten Grobogan. Desa ini tetiba saja menghebohkan dunia dengan ditemukannya berbagai fosil berbagai binatang raksasa yang hidup sejak jutaan tahun yang lalu.

Saya mengunjunginya tahun lalu saat bulan ramadan ditemani seorang guide yang tinggal di wilayah setempat.

Petunjuk arah ke desa Banjarejo | tangkapan layar YouTube mas nawir
Petunjuk arah ke desa Banjarejo | tangkapan layar YouTube mas nawir
Lokasi desa wisata Banjarejo bisa ditempuh dengan waktu sekitar 20 menit melalui jalan raya yang menghubungkan Blora-Purwodadi Jawa Tengah. Plang petunjuk arah ke arah desa wisata ini sudah mulai nampak dari jalan besar. Dan kita tinggal mengikuti papan petunjuk arah tanpa kesulitan.

Setelah melalui beberapa desa, kita akan sampai di lokasi. Terlihat patung gajah raksasa di depan kantor kelurahan. Dan setiap pengunjung akan dikenakan biaya Rp5000 untuk umum dan Rp3000 untuk pelajar.

Di depan halaman kelurahan yang sangat luas ini juga terdapat patung Ganesha tidur dalam ukuran raksasa. Saya datang ke tempat ini disambut dengan ramah oleh penjaga.

Koleksi benda purbakala di omah balung | tangkapan layar YouTube mas nawir
Koleksi benda purbakala di omah balung | tangkapan layar YouTube mas nawir
Masuk dalam sebuah ruangan berupa bangunan tembok yang tak terlalu besar, saya disuguhi sebuah pemandangan yang menakjubkan.

Dalam sebuah etalase yang tak terlalu besar terdapat beberapa puluh fosil peninggalan masa lalu. Dari kerang raksasa, kepala kerbau, kuda nil, bahkan gading gajah yang konon umurnya sudah jutaan tahun.

Barang hasil penemuan purbakala di Desa Banjarejo, selain disimpan di omah balung di kelurahan, juga disimpan di rumah kepala Desa Banjarejo, Ahmad Taufiq.

Proses penggalian fosil raksasa gajah stegodon | tangkapan layar YouTube mas nawir
Proses penggalian fosil raksasa gajah stegodon | tangkapan layar YouTube mas nawir
Kepala desa yang sudah 3 periode manjabat ini menjadi pelopor untuk menyimpan benda purbakala di Banjarejo.

Konon masyarakat Banjarejo memiliki kebiasaan menambang emas di lahan persawahan mereka. Sehingga tak heran bila banyak kolektor barang berharga yang lalu lalang di desa ini untuk mengoleksi penemuan para penduduk.

Pengangkutan barang penemuan | tangkapan layar YouTube mas nawir
Pengangkutan barang penemuan | tangkapan layar YouTube mas nawir
Barang apa saja yang ditemukan oleh warga sekitar, dibeli oleh kolektor dengan harga tinggi.

Akan tetapi mulai tahun 2015 muncul kesadaran yang dipelopori oleh sang kepala desa, bahwa barang-barang penemuan itu adalah harta yang tak ternilai harganya. Sehingga semua barang temuan itu mulai disimpan di rumah kepala desa.

Koleksi benda purbakala di rumah fosil | tangkapan layar YouTube mas nawir
Koleksi benda purbakala di rumah fosil | tangkapan layar YouTube mas nawir
Ada ribuan koleksi barang-barang unik yang disimpan di kediaman kepala desa. Dari peralatan rumah tangga di masa lampau sampai tulang gajah, dan tanduk kerbau raksasa.

Konon dimasa lampau, desa Banjarejo adalah lautan dangkal, sehingga di desa ini ditemukan berbagai fosil binatang laut, seperti kerang raksasa. Lalu 2 juta tahun kemudian menjadi Laguna, daratan yang teramat luas, sehingga ada gading gajah dan tanduk kerbau raksasa juga ditemukan di tempat ini.

Koleksi rumah fosil | tangkapan layar YouTube mas nawir
Koleksi rumah fosil | tangkapan layar YouTube mas nawir
Di rumah kepala desa, semua barang-barang ini tersimpan rapi. Ada dalam deretan etalase yang panjang, serta beberapa barang dibungkus dalam plastik tebal dan ditandai dengan berbagai keterangan. Berupa barang jenis apa, dan waktu ditemukannya.

Konon hampir semua wilayah desa Banjarejo terdapat fosil binatang purba. Karena setiap saat ada saja warga setempat yang menemukannya. Baik saat mereka membuat pondasi rumah atau membuat sumur.

Konon barang-barang yang berumur jutaan tahun ini oleh penduduk setempat dijadikan sebagai penyangga tiang rumah, tempat meletakkan padasan (tempat wudhu), bahkan untuk dapur.

Tapi setelah apa yang diketemukan di Banjarejo mendapat perhatian dari balai konservasi benda purbakala dari Sangiran, penduduk setempat pun menyerahkannya kepada kepala desa untuk dikumpulkan .

Benda purbakala di rumah fosil | tangkapan layar YouTube mas nawir
Benda purbakala di rumah fosil | tangkapan layar YouTube mas nawir
Untuk menggairahkan wisata di Banjarejo, setiap tahun diadakan festival jerami yang diikuti oleh seluruh dusun Banjarejo. Mereka membuat patung berupa binatang purba, baik burung raksasa, gajah, gorila dan sebagainya. Dan beberapa dipamerkan di alun-alun kabupaten Grobogan.

Informasi mengenai gajah stegodon| tangkapan layar YouTube mas nawir
Informasi mengenai gajah stegodon| tangkapan layar YouTube mas nawir
Datang Ke Banjarejo, seperti mendatangi suasana purba. Dan akan lebih terasa lagi saat melihat situs tempat gading dan tulang Gajah raksasa stegodon  ditemukan.

Dan desa wisata Banjarejo memang layak dipertahankan sebagai sumber pengetahuan, sarana edukasi tentang sejarah peradaban masa lampau, dan layak untuk dikunjungi.

Desa Banjarejo dari udara | tangkapan layar YouTube mas nawir
Desa Banjarejo dari udara | tangkapan layar YouTube mas nawir
Desa Banjarejo layak menjadi daftar kunjungan anda setelah pandemi usai. Saya yakin kelelahan menempuh perjalan puluhan kilometer akan terobati saat anda sudah sampai di lokasi.
Apalagi sambutan warga setempat yang sangat ramah, akan membuat anda semakin betah berada di tempat ini.

Inilah video selengkapnya..


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun