Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Bukan Pencipta Mesin Angkatan Kerja

2 Mei 2020   21:39 Diperbarui: 2 Mei 2020   21:51 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal untuk mengerjakan sebuah rumah dibutuhkan hitungan-hitungan yang rumit dengan memperhatikan berbagai aspek yang harus dipenuhi.  Para insinyur sipil tentu sangat mudah mengerjakan hal-hal semacam ini karena mereka mendapatkan gelar sarjana dari mempelajari bidang ini.

Sementara orang-orang awam seperti kawan-kawan saya ini melakukan pekerjaan mereka berdasarkan ilmu titen,  pengalaman mereka dalam menghitung biaya dalam sebuah bangunan membuat mereka menjadi ahli di bidangnya.

Hari ini,  pendidikan Indonesia sepertinya memang dibangun berdasarkan pasar kerja sesuai dengan semangat kapitalisme modern.  Agar  output yang  dihasilkan oleh pendidikan benar-benar terserap dalam pasar kerja. 

Sekolah-sekolah dibuat untuk menciptakan mesin berupa manusia-manusia yang ahli dalam berbagai bidang dan siap bersaing di dunia kerja sesuai dengan bidang masing-masing.

Adalakalnya dalam suatu masa angkatan kerja sangat over sehingga tak tertampung dalam  lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian. Sehingga para sarjana yang  telah memiliki ijazah formal dan memiliki keahlian  bidang tertentu malah bekerja di luar bidang yang ditekuni.

Saya juga memilliki tetangga yang anaknya telah lulus sebagai sarjana sastra Inggris,  akan tetapi karena berkali- kali ia kehilangan peluang untuk bekerja di bidang formal,  maka ia memutuskan untuk berjualan ayam geprek.

Tetangga saya yang lain adalah seorang sarjana pendidikan yang  telah kehilangan kesempatan menjadi guru.  Karena beberapa kali gagal test CPNS kini memilih berwiraswasta dengan berjualan nasi kucing.

Saat ini menjamur berbagai sekolah kejuruan. Dari bidang mesin,  bangunan,  otomotif,  akuntansi, pertanian,  pelayaran, kesehatan, farmasi, dan sebagainya. Sebagai upaya untuk menyediakan tenaga yang siap kerja  saat lulus dari pendidikan.

Banyak sekolah kejuruan, tapi lapangan kerja yang tersedia tak seimbang dengan angkatan kerja, juga merupakan problem tersendiri bagi bangsa ini.

Sehingga bukan lapangan kerja yang yang diperbanyak, akan tetapi polemik tentang pendidikannya yang mengemuka.

Hari ini tanggal 2 Mei 2020 adalah hari istimewa bagi  dunia pendidikan Indonesia di mana Ki Hajar Dewantoro meletakkan sebuah tonggak sejarah bagi negeri Ini di masa lalu dengan hadirnya sekolah Taman Siswa di Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun