Corong-corong asap pabrik juga memberikan efek pencemaran udara secara akut, Â sehingga lapisan ozon menipis dan meningkatkan kerentanan bumi akibat efek rumah kaca.
Karbondioksida yang dikeluarkan oleh knalpot kendaraan bermotor juga menjadi tebalnya  kandungan timbal pada udara,  meskipun knallot tidak mengeluarkan asap secara langsung. Â
Lalu apa yang bisa kita perbuat untuk mendukung hari bumi?
Keberadaan busway di Jakarta atau BRT di Semarang juga beberapa kota seperti Yogyakarta dan Solo yang telah menerapkan angkutan publik secara tidak langsung mendukung keberadaan bumi, Â dengan menghemat bahan bakar dan meminimalkan emisi gas buang.
Pengurangan tas plastik dan bungkus plastik di super market dan minimarket juga dipandang penting untuk mendukung kelangsungan kehidupan bumi. Â
Tinggal kesadaran kita secara pribadi-pribadi sebagai penghuni bumi. Â Masihkah kita tetap menggunakan plastik dan membuangnya sampah sembarangan?
Berapa pohon yang sudah kita tanam untuk menyerap air. Dan sudahkah kita membuat biopori agar ada resapan air di sekitar kita?
Konon hanya 1% bagian air dari dalam bumi yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Â Bila sumber air yang ada tergadaikan untuk kepentingan sesaat, Â maka bisa jadi ke depan kita akan benar-benar kehilangan air bersih.
Menjaga ekologi agar alam tetap seirama dengan kebutuhan manusia memang dibutuhkan upaya terus menerus tanpa henti.  Agar kesadaran sebagai  pemilik bumi ini tetap ada dan bertahan sepanjang masa
Selamat hari bumi 22 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H