Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cinta Semalam dan Harapan

21 April 2020   22:12 Diperbarui: 21 April 2020   22:07 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa malu..

Menyingkap pilu

Dalam derai air mata tertahan..

Kehormatan aku sudah tak punya

Aku hanya punya harapan dengan sekerat daging pemberian Tuhan

Anakku,  ibuku...

Mereka menungguku di  puncak  harap

Membawa beras dan telor untuk hidup esok..

Kini..

Gelombang tak bertuan itu datang..

Menutup semua mata rantai hubungan..

Uang.. pertemanan.. dan Cinta semalam..

Rasanya sudah hari ke sekian sejak gelombang itu datang..

Menghempas apapun..

Merampas hak hidupku yang tidak seberapa..

Tapi aku bisa apa melawan corona?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun