Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ruwatan, Tolak Sengkala dalam Tradisi Jawa

2 April 2020   07:05 Diperbarui: 2 April 2020   07:13 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senjata Cakrabaskara pemberian Kresna dilesatkan tanpa semangat, pun tak ditujukan ke arah lawannya melainkan hanya menghadap ke bawah. Matanya terpejam ketika senjata itu melesat lemah dari gandewa di tangannya.

Ajaib, panah itu justru melesat secepat kilat ketika terantuk tanah dan menghujam tepat  di dada prabu Salya yg meremehkan semangat perang Yudhistira si lelaki lemah lembut itu.

Terdengar suara menggelegar dan seketika dia tersungkur tewas.

Pasukan manusia kerdil tak kasat mata yg sedang menyerang semua orang itu menjadi terkejut dan menghentikan perbuatannya.

Tampaklah manusia dengan sinar suci berdiri dengan tenang hingga membuat mereka menjadi lemah dan akhirnya musnah.

Sejak kematian prabu Salya itu maka berangsur-angsur wabah aneh itu lenyap.

Ruwatan adalah sebuah upaya spiritual yang  diyakini akan mengalahkan musuh yang  tak kasat mata.  Menyerang bukan pada titik bidik yang  dikehendaki,  melainkan arah lain yang  dituju.

Dalam sebuah ruwatan terkadang memang dibutuhkan tumbal yang  dilarung ke laut, seperti kepala kerbau sebagai persembahan penguasa laut, sebagai sarana agar tujuannya tercapai.

Mungkinkah virus corona adalah bentuk kemarahan alam pada manusia,  yang  harus ditebus dengan pengorbanan nyawa dan harta benda?

Lalu mendorong manusia agar berusaha meruwat dirinya agar alam menjadi sediakala.  

Berada dalam tatanan kosmik yang dikehendaki.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun