Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kondisi Wilayah Tembalang saat Semarang di Zona Merah Penyebaran Covid-19

26 Maret 2020   01:24 Diperbarui: 26 Maret 2020   01:19 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut Tembalang terlihat sepi (dokpri)

Saya punya seorang karib yang sedang memulai usaha di Tembalang.   Sebuah rumah besar disewanya dengan harga 25 juta pertahun. Usaha ini baru dilakoninya bersama istrinya tahun lalu,  dan belum menghasilkan keuntungan. Sebab biaya sewa,  property,  perlengkapan kafe,  serta gaji karyawan belum bisa ditutup dari hasil penjualannya karena usaha baru dimulai.

Sosial distancing yang terus digalakkan pemerintah memang menyasar semua orang tak pandang bulu.  Sehingga usahanya kian terpuruk dengan kondisi ini.  

Tempat saya yang berada di pinggiran kota saja terdampak lumayan parah.  Pengunjung sepi,  dan semakin malam semakin sepi.  Jalanan besar tempat kami yang biasanya sangat ramai dengan orang yang hilir mudik mencari keperluan,  beberapa minggu ini terlihat sangat lengang.

Gerakan tagar dirumah aja sepertinya diikuti oleh sebagian besar warga.  Sehingga mereka memilih tinggal di rumah saja sebagai bentuk penjagaan diri dari segala sesuatu yang mungkin terjadi.

Kita memang tak bisa menghindar dari segala konsekwensi dari merebaknya covid-19 yang  menjadi momok bagi semua orang.  Kita juga memahami bahwa semua orang harus membatasi diri dalam pergaulan sebagai bentuk sosial distancing.  Sehingga membuat semua aktifitas sosial harus terhenti untuk sementara agar wabah corona segera enyah dari negeri ini.

Yang menjadi masalah sekarang,  dimanakah kami harus mengadu saat kondisi  ekonomi terjepit?

Orang-orang sudah mulai malas keluar rumah.  Pendapatan sudah tidak menentu,  sementara kebutuhan hidup tak berhenti selama proses sosial distancing berlangsung?

Apalagi saat ini Semarang berada dalam zona merah di titik penyebaran virus corona.
Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona di Jawa Tengah paling banyak juga terdapat di Kota Semarang mencapai 71 orang. Diurutan kedua adalah Kota Surakarta atau Solo sebanyak 22 orang. Peringkat ketiga adalah Kabupaten Banyumas, 16 orang.

Kita sebenarnya hanya butuh proteksi.  Agar bisa bertahan di tengah keterbatasan.  

Kami ingin bantu pemerintah  dalam menegakkan protokol penanganan virus corona.  

Saat ini memang butuh lengan-lengan kokoh yang mampu mendukung kami agar saat berjalan tak lagi terhuyung,  dan mampu bertahan sampai wabah berakhir..  yang waktunya entah kapan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun