Tidak hanya tradisi tahunan saja yang ditiadakan, Bahkan di Bandungan sendiri semua pengelola wisata, pemilik hotel, restoran, pasar wisata, mengeluh karena tidk ada pemasukan. Hotel sepi, karaoke sepi, dan para pemandu karaoke memilih pulang kampung daripada tidak mendapat job sama sekali.
Sekali lagi Bandungan adalah kota wisata. Sementara lokasi wisata ditutup oleh pemerintah dan larangan berkerumun untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, semua pelaku harus bersabar menunggu sementara waktu, sampai pandemi covid-19 berakhir dan semua orang bisa beraktifitas kembali.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!