Saya menukil sebuah paragraf dari artikel beliau yang  di publish sore  ini
"Sampai batas tertentu, segala sesuatu yang telah dikatakan sejauh ini diulangi lagi: Bagi Heidegger, dalam keberadaan dan pada waktunya, "melampaui petunjuk tidak mengarah kepada Tuhan, tetapi ke ketiadaan. Saat ini, seperti di masa lalu, manusia mengalami dan mengalami bahwa ia mengalami dari dirinya sendiri bahwa ada sesuatu yang lain daripada dirinya sendiri, tetapi tidak ada lagi alasan baginya untuk melihat yang lain dalam Tuhan yang jauh, itu adalah akhirnya tidak ada"
Selain narasi di atas ada lagi ribuan tema yang  bisa anda nikmati di akun Prof. Apollo
Saya akan bertanya kepada para pembaca,  bagaimana anda memahami setiap rentetan kalimat yang beliau tulis sebagai sebab narasi yang  bisa dipahami secara mudah?
Membangun pemahaman dari nol sampai ketidakterhinggaan memang membutuhkan sebuah proses panjang. Sehingga tercipta sebuah kemapanan berfikir dan bisa memahamkan informasi serta mampu  mengelolanya sehingga tercipta  sebuah konstruksi pemahaman secara holistic.
Saya tak bermaksud untuk condong  pada aliran pemikiran filsafat apapun.  Sebab untuk memahami aliran filsafat berdasarkan  para ahli,  dibutuhkan sebuah proses perenungan yang dalam sehingga terbentuk sebuah pemahaman yang  dalam.
Sebuah proses dialektika pasti akan muncul sebagai  reaksi atas sebuah reduksi pemahaman.  Saya berharap Professor Apollo Daito berkenan menanggapi..
Salam hormat, Â Wassalam... .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H