Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Melawan Ketidakpahaman (Saya) terhadap Artikel Karya Prof. Apollo Daito

12 Maret 2020   20:34 Diperbarui: 12 Maret 2020   21:13 2841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.

Tema apa yang  anda kuasai dalam ilmu filsafat?

Logika, Epistimologi, Etika, Estetika, Metafisika,  atau mungkin anda menciptakan sendiri sebuah cabang ilmu  filsafat tanpa  terpaku pada definisi dan kategori di atas?

Bila anda penikmat pemikiran filsafat,  maka anda layak menikmati sajian  Prof. DR.  Apollo Daito.

Sebagai sesama Kompasianer saya sering  berkunjung, tapi karena terbatasnya alur pemikiran,  saya tak sanggup mencerna apa yang  disuguhkan oleh Prof. Apolllo.

Membaca artikel beliau,  seperti membaca puluhan buku materi kuliah yang berjilid-jilid dan  saya tak sanggup untuk melakukannya.

Konsep logika berfikir taktis yang  beliau gunakan untuk menyusun kalimat-kalimat melampaui otak saya.  Bahkan cenderung melemahkan daya fikir karena tak bisa dipahami begitu saja dengan narasi-narasi sederhana dalam berfikir.

Secara keseluruhan,  artikel beliau mengandung jutaan makna dengan konsep dan pemaknaan simbolis maupun realita. Tapi saya tetap  tak mampu mencerna bagian demi bagian kalimat yang  tersusun karena tidak ada sinkronisasi apa yang saya baca dengan imajinasi yang  biasanya bisa didapat secara stimultan mengikuti alur cerita.  

Andaikan saja narasi-narasi itu bisa tersusun lebih sederhana saya mungkin bisa sedikit memahami.

Ide berfikir Prof. Apollo mengalir deras laksana air bah.  Mematahkan konsep-konsep kemapanan dengan balutan kerisauan yang  dalam.

Saya menukil sebuah paragraf dari artikel beliau yang  di publish sore  ini

"Sampai batas tertentu, segala sesuatu yang telah dikatakan sejauh ini diulangi lagi: Bagi Heidegger, dalam keberadaan dan pada waktunya, "melampaui petunjuk tidak mengarah kepada Tuhan, tetapi ke ketiadaan. Saat ini, seperti di masa lalu, manusia mengalami dan mengalami bahwa ia mengalami dari dirinya sendiri bahwa ada sesuatu yang lain daripada dirinya sendiri, tetapi tidak ada lagi alasan baginya untuk melihat yang lain dalam Tuhan yang jauh, itu adalah akhirnya tidak ada"

Selain narasi di atas ada lagi ribuan tema yang  bisa anda nikmati di akun Prof. Apollo

Saya akan bertanya kepada para pembaca,  bagaimana anda memahami setiap rentetan kalimat yang beliau tulis sebagai sebab narasi yang  bisa dipahami secara mudah?

Membangun pemahaman dari nol sampai ketidakterhinggaan memang membutuhkan sebuah proses panjang. Sehingga tercipta sebuah kemapanan berfikir dan bisa memahamkan informasi serta mampu  mengelolanya sehingga tercipta  sebuah konstruksi pemahaman secara holistic.

Saya tak bermaksud untuk condong  pada aliran pemikiran filsafat apapun.  Sebab untuk memahami aliran filsafat berdasarkan  para ahli,  dibutuhkan sebuah proses perenungan yang dalam sehingga terbentuk sebuah pemahaman yang  dalam.

Sebuah proses dialektika pasti akan muncul sebagai  reaksi atas sebuah reduksi pemahaman.  Saya berharap Professor Apollo Daito berkenan menanggapi..

Salam hormat,  Wassalam... .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun