Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bongko Gude, Lauk Makan Bubur di Lokasi Wisata Bandungan

16 Februari 2020   00:09 Diperbarui: 16 Februari 2020   00:54 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon gude/ kebonapri.blogspot com


 Di daerah kelahiran saya Bandungan Ambarawa,  pohon kacang gude tumbuh subur. Pohon gude tumbuh dengan akar tunggang meskipun buahnya jenis kacang-kacangan. 

Oleh karenannya kacang gude yang  berwarna hitam banyak dijual di pasar traditional dengan harga kiloan.

Kacang  gude bisa dibuat sayur atau bongko.
Semacam botok,  atau pelas tapi dengan bahan yang  berbeda. 

Pohon gude/ kebonapri.blogspot com
Pohon gude/ kebonapri.blogspot com
Bongko gude termasuk makanan favorite bagi saya karena rasanya yang  gurih,  dengan sensasi kulitnya ditumbuk kasar membuat lidah menari keenakan. Biasanya kalau di Bandungan,  bongko gude menjadi pelengkap lauk untuk bubur. 

Bubur dituang di atas opak sermier ditaruh pecel,  gude , cap jay,  mie goreng,  bongko gude,  baru disiram bumbu kacang.  Kalau anda berniat sarapan seperti ini,  bisa datang pagi hari setelah subuh,  sudah banyak pedagang yang  menjualnya.

Dulu waktu saya masih anak-anak,  tetangga saya bernama mbah Manthuk  menjual bubur semacam ini di depan rumahnya. Tiap pagi pelanggannya selalu penuh sesak. Sayang setelah beliau wafat,  sudah tidak ada lagi penerusnya. Tapi di Bandungan masih banyak juga pedagang bubur yang  menyediakan menu semacam ini.

Sebelum dibuat,  kacang gude harus direndam dulu semalaman agar teksturnya menjadi lebih empuk,  sebab kalau tidak direndam,  kacang  gude akan terasa liat,  walau sudah dimasak.

Setelah mengalami proses perendaman, kacang gude ditumbuk kasar,  agar bijinya pecah dan sebagian hancur.

Lalu diberi bumbu sederhana berupa bawang putih,  kencur, garam,  dan daun salam.

Kacang  gude/atmago.com
Kacang  gude/atmago.com
Lalu kacang gude yang  telah ditumbuk dan dibumbui,  dan dicampur dengan parutan kelapa muda, dibungkus menggunakan daun pisang. Isi satu sampai dua sendok sudah cukup dengan menyertakan selembar daun salam setiap bungkusnya. Masukkan bungkusan dalam panci,  dan kukus hingga matang.  Daun akan berubah warna gelap sebagai pertanda bongko sudah matang sempurna.

Angkat,  dan dinginkan.  Sebab bongko gude justru lebih nikmat bila dimakan dalam keadaan sudah dingin.  Teksturnya terlihat membekas sesuai bungkusannya.  Bentuk segitiga agak memanjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun