Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kisah Perempuan Bernama Suzana

8 Februari 2020   20:22 Diperbarui: 8 Februari 2020   20:27 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di teras rumahnya yang kecil,  Suzana duduk termenung seorang diri.  Memikirkan semua yang  telah terjadi. Semua orang seperti tak peduli dengan keadaannya sekarang.   Orang-orang kampung yang  dulu telah dibantunya saat ia masih muda dan cantik,  seakan menutup mata.

Kini ia sendiri,  di usia yang  makin renta. Bahkan tak ada  siapa-siapa. Orang-orang yang ia cintai telah pergi selamanya.  Termasuk anak semata wayangnya yang terlahir cacat tak bisa apa-apa.

Hanya rumah kecil ini yang ia miliki. Uang yang ia dapatkan selama bekerja tak menyisakan apapun.  Nyaris semuanya habis untuk makan dan keperluan hidupnya.

Kisah perjalanan panjang ditempuhnya.  Keterbatasannya sebagai perempuan dusun yang kurang berpengalaman menyebabkan ia terpaksa masuk dalam dunia kelam berpredikat kupu-kupu malam.

Berawal dari kelahiran anak mereka, yang mengalami kelainan saraf motorik.  Suzana tak paham penyakit apa.  Yang jelas suaminya tak suka dan pergi meninggalkannya begitu saja.

Tak ada yang bisa ia lakukan,  ia pasrah pada nasib.  Merawat bayinya yang cacat juga ibunya yang telah renta.

Lalu suatu hari,  seorang kawan perempuannya menawari sebuah pekerjaan menarik di luar kota.  Katanya tak perlu modal bahkan semua keperluannya terpenuhi.

"Pokoknya enak mbak", rayu teman perempuannya sembari memamerkan perhiasan yang melingkar di tangannya.
Sepatu berhak tinggi,  dandanan menor dan berbaju seksi.  Dari tubuhnya semerbak parfum peningkat percaya diri.

Suzana termakan rayuan.  Ia pergi meninggalkan anak dan ibunya,  setelah kawan perempuannya meninggalkan segepok uang untuk bekal hidup di rumah.

Di kota tujuan,  kawan  Suzana memberikan sebuah kamar,  lengkap dengan cermin dan seperangkat alat untuk riasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun