Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa yang Akan Terjadi Bila Ganja Dilegalkan?

3 Februari 2020   22:05 Diperbarui: 3 Februari 2020   22:19 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon ganja/Pixabay

Saya tak habis pikir mengapa justru dari partai berlatar belakang agama (PKS)  di DPR bisa muncul wacana legalisasi ganja yang berdasarkan  permintaan dunia akan kebutuhan ganja sebagai bahan medis.

Zat adiktif yang terkandung ganja jelas-jelas berbahaya bila dikonsumsi secara umum. Maka undang-undang Narkotika mengaturnya sebagai tanaman terlarang untuk diperjualbelikan maupun dikonsumsi.

Beberapa tahun silam saya pernah bekerja di Kabupaten Pidie Aceh Utara. Di hutan-hutan Aceh, ganja tumbuh subur nyaris tanpa perawatan. Bahkan hanya dengan melempar biji, tumbuhan ini akan berkembang dengan sangat baik seperti kita menanam pohon kemangi. 

Karena ganja dilarang, banyak orang yang nekad menanam dengan sembunyi-sembunyi, meskipun akhirnya harus berurusan dengan polisi. 

Polisi-polisi perbatasan Aceh - Sumatera Utara pun terus bergiat menangkapi para pembawa ganja.

Ganja seperti tanaman idola yang mendatangkan banyak rejeki. Maka tak heran bila terus saja terdengar kabar orang-orang ditangkapi karena membawa ganja.

Ganja memang tumbuh seperti  menyatu dengan Masyarakat Aceh. Tanaman ini bisa muncul di dapur emak sebagai bumbu masakan seperti daun salam di tanah Jawa, atau bahkan menjadi sayur yang menggugah selera  (Merdeka.com 17/4/15).

Bila ganja dilegalkan 

Kita belum bisa memastikan bagaimana caranya legalisasi ganja.  Bila ganja ini sengaja ditanam  di lahan konservasi dan dilindungi undang-undang dengan penjagaan ketat masih dimungkinkan. Meskipun peluang kebocoran masih dikawatirkan.

Tapi bila tanaman ini dilegalkan secara formal dan ada undang-undang yang mengaturnya, mungkin efek secara ekonomi akan langsung nampak.

Umurnya pendek, mudah perawatannya, dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Hal ini akan menjadi pilihan  banyak petani Indonesia untuk beralih dari menanam padi dan palawija, menjadi petani ganja. 

Mengingat ganja bisa ditanam di segala musim dan bisa ditanam dalam kondisi tanah apapun, membuka peluang lokasi-lokasi lahan mati seperti bekas lahan PLG bisa ditanami ganja. Bahkan pulau Madura yang terdiri dari tanah Padas pun mungkin malah subur bila ditanami ganja.

Bahkan mengingat pentingnya ganja bagi ekonomi, mungkin emak-emak yang semula menanam sayur, bunga ,  dan tanaman obat-obatan bisa beralih menjadi penanam ganja. Sebab sayur hanya dimakan sendiri, bunga untuk hiasan, dan tanaman toga hanya dibutuhkan sesekali. Kalau ganja, emak-emak mungkin bisa memanennya setiap hari atau mengencerkan kepada tetangga kiri kanan yang tidak menanam tapi ingin mencicipi.

Efek yang timbul bila ganja menjadi barang yang  legal: 

Sudah pasti anak-anak muda yang suka ngedrug dijalanan  tak perlu lagi kawatir. Mereka bisa asin main game sambil nyimeng di warung-warung langganan.

Anak-anak jalanan yang suka ngelem mungkin akan beralih menjadi penikmat ganja. Pokoknya bebas lah .. soalnya kan memang legal Efek lain, polisi tak perlu melakukan razia. Para pedagang ganja antar pulau akan bebas beroperasi dan mendapatkan keuntungan berlipat. 

Yang lebih ngeri para pecandu narkoba mungkin akan lebih hemat mengeluarkan biaya untuk nge-fly  sebab dengan seliinting ganja sudah cukup memberi kepuasan daripada membeli narkoba yang harganya makin tak terjangkau.

Saya kok jadi makin pusing memikirkan kelanjutan hayalan ini. Tapi semua kan masih seandainya. Dan seandainya itu terwujud wah... Mungkin kita juga akan terjadi  perang antar geng memperebutkan pasar ganja.  Seperti di film-film barat.

Yang menjadi masalah sekarang, mengapa wacana ini malah muncul dari anggota DPR yang berasal dari PKS yang notabene berlatar agama cukup baik, dan menjadi penggerak terwujudnya syariah Islam Mengapa malah mewacanakan ide brutal tanpa mempertimbangkan efek yang akan timbul.

Atau mungkin ini sekedar sensasi agar namanya mudah dikenal masyarakat secara luas, mengingat  orang-orang akan melihat tokoh yang lebih populer daripada orang yang biasa-biasa saja.

Kita hanya berharap persoalan  legalisasi ganja apapun latar belakangnya hanya sebatas wacana saja. Sebab meskipun ganja memiliki nilai ekonomi tinggi tinggi tapi efek yang ditimbulkan akan terasa pada generasi berikutnya.

Semoga ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun