Saat ia pulang kondisinya sudah capek. Nyaris tak ada energi untuk suaminya.
Kang Mahmud merasakan perubahan perilaku istrinya ini memang sejak mereka berdua pensiun. Istrinya sudah ogah diajak kondangan. Makan malam bersama di luar seperti waktu anak mereka kecil pun istrinya sudah tak mau menemani.Â
Bahkan segelas kopi klangenan kang Mahmud sudah nyaris terlupa dibuatkan kalau Kang Mahmud tak memintanya.
Saat anak Kang Mahmud mendengar kabar ini mereka mendatangi ayahnya.
"Ibumu sudah bosan melayani bapak", itu jawaban singkat yang kang Mahmud berikan pada kedua anaknya.
Beberapa kali mediasi, jawaban Kang Mahmud tetap sama "Istrinya sudah tidak mau melayani".
Akhirnya putusan cerai itu datang. Istrinya berlinangan air mata saat menerimanya.
Dan keluarga itu mengiringi kepergian Kang Mahmud dengan rasa penyesalan yang mendalam.
Kang Mahmud pulang ke desa. Ia nyaris tak membawa apa-apa. Selain beberapa pakaian miliknya.
Semua ditinggalkannya untuk anak-anaknya. Mobil, kost-kostan, bahkan burung peliharaannya.
"Jaga ibu kalian baik-baik ya nak!", begitu pesan kang Mahmud pada anak-anaknya.