Sebab laki-laki dan perempuan memang dilahirkan saling berbeda dan tidak bisa saling mewakili secara fungsi.
Hari ini dengan dalih perkembangan fashion banyak laki-laki yang menyaru menjadi perempuan jadi-jadian. Mereka laki-laki tulen tapi sangat akrab dengan berbagai atribut yang biasa dikenakan oleh perempuan. Dari mulai pakaian make up, sampai aksesoris diborong demi mendapatkan penampilan agar nampak seperti perempuan tulen.
Bahkan ada yang rela melakukan operasi ganti kelamin dengan biaya miliaran rupiah  demi keinginannya menjelma menjadi makhluk lain bernama perempuan.
Mungkin memang ada yang memiliki fisik laki-laki, tapi secara psikologis berhawa perempuan.  Atau sebaiknya, terlahir sebagai wanita, tapi pemberian Tuhan ini tak bisa diterima begitu saja lalu lahirlah  generasi dengan problem seksual. Menyukai sesama jenis.
Saya ingat semasa kecil, sering diolok-olok oleh tetangga. "Nangisan koyo cah wedok"(mudah menangis seperti perempuan). Â Karena waktu kecil saya memang agak "gembleng" tidak seperti teman laki-laki lain yang sangat tabah saat menghadapi cobaan hidup. Misalnya mainan direbut teman atau kepala terkena bola nyasar.
Bahkan saat kecil saya mending main pasaran atau membaca buku cerita bersama anak perempuan daripada bermain dengan teman-teman laki-laki yang penuh tantangan.
Kembali ke soal laki-laki. Kalau menurut saya perawatan wajah yang sederhana sudah cukup lah. Misalnya dengan cairan pembersih wajah yang sudah tersedia di pasaran.
Sebab melakukan perawatan wajah menggunakan semua produk dari sunscreen,cleansing foam, facial scrub,hidrating lotion, serum, shaving cream takkan pernah membuat kita menjadi lebih berharga di mata lain jenis.
Sebab perubahan yang nampak pada wajah karena perawatan kulit dan penggunaan skinecare justru akan mengaburkan pandangan tentang keperkasaan pria.
Ini laki-laki atau perempuan, kok cantik amat kulitnya halus dan  bersih.
Sebab perempuan tidak memandang dengan apa seorang laki-laki membersihkan wajahnya. Atau menggunakan merek apa laki-laki merawat kulitnya. Yang penting laki-laki bertanggung jawab, berani mengambil keputusan, dan yang paling penting dompetnya tetap terisi.