Trik dan intrik suksesi kepemimpinan Negeri sudah usai. Yang menghasilkan pemimpin baru pilihan rakyat mayoritas dan sah sesuai konstitusi.
Rakyat hanya akan menyimak, mengikuti arahan, dan menunggu keputusan-keputusan terbaru tentang perbaikan segala bidang pembangunan yang berskala nasional.
Sejak dilantik beberapa bulan yang lalu, lembaga Kepresidenan dibawah kepemimpinan Jokwi-Ma'ruf mulai bekerja menata diri dan bangsa agar bisa bersaing secara sehat dengan negara-negara lain.
Gebarakan-demi gebarakan dilakukan para menteri untuk melakukan perubahan di semua system'. Dan yang paling mencolok adalah gebrakan baru menteri pendidikan Nadiem Makarim seorang bos pemilik Gojek. Dengan Ide "Merdeka Belajar".
Kita juga disuguhi gebrakan-gebrakan menteri yang lain sesuai bidang masing-masing.
Saya tidak menyoroti kinerja mereka. Sebab saya tidak punya kapasitas memadahi untuk menilai apalagi menghakimi mereka menurut pandangan saya yang sempit.
Saya masih ingat pesan Simbah saat kampung kami terpilih kepala desa baru. Ia berhasil  menyingkirkan  sang petahana yang  telah berkuasa memimpin desa hampir 15 tahun. Banyak kemajuan di desa kami meskipun tak tertutup kemungkinan masih banyak celah dan kekurangan. Sebab tak satupun manusia yang bisa tampil sempurna tanpa berbuat kesalahan.
Ada 4 pesan pokok yang Simbah sampaikan pada kami para cucu.
1. Beri kesempatan
Sesuatu tak akan pernah bisa dirasa kalau belum dicoba. Orang-orang baru memang butuh banyak pengalaman sampai ia benar-benar ahli di bidangnya.Â
Maka agar mau belajar dari kesalahan yang telah lalu ia harus diberi kesempatan melaksanakan programnya. Dan kita harus sabar menunggu sampai waktu yang direncanakan untuk pelaksanaan program sesuai dengan target.
2. Memberi Kritik dan Masukan
Bila program belum bisa berjalan secara penuh, tak ada salahnya memberikan kritik dan masukan dengan berpedoman pada peraturan yang ada. Mungkin bisa secara normatif lewat jalur resmi, istilahnya secara prosedural.Â