Tapi sampai sekarang pun saya masih belum faham mengapa si Drakula  penghisap darah di film2 barat juga menggunakan kampret sebagai ikon. Padahal kampret bukan pemakan daging atau penghisap darah.  Binatang Yang menghisap  darah kan cuma nyamuk dan lintah kan ? Nah Lo..
Atau mungkin para sineas terinspirasi kelelawar vampir dari  benua Amerika ya ?
Kelelawar vampir adalah kelelawar yang sumber makanannya adalah darah.
Ada tiga spesies kelelawar yang mengonsumsi darah:
1. Kelelawar vampir biasa (Desmodus rotundus),
2. Â Kelelawar vampir kaki berbulu (Diphylla ecaudata), dan
3. Kelelawar vampir sayap putih (Diaemus youngi).Â
Ketiga spesies itu berasal dari benua Amerika, dari wilayah-wilayah seperti Meksiko, Brazil, Chili, dan Argentina (Wikipedia)
Dulu waktu masih tinggal di Bandungan Ambarawa, saya memiliki tetangga namanya Mbah Soerip. Dari saya kecil sampai dewasa dan menikah , Â saya melihat Mbah Soerip hanya punya satu pekerjaan yaitu pemburu kelelawar.
Di rumahnya yang kecil terdapat jaring panjang yang lebar dengan diameter lobang jaring sekitar 2-4cm.Â
Jaring setinggi 5 meter dan dipasang pada tiang bambu setinggi 10 meter. Jaring ini dihampar dekat pohon kelengkeng yang besar  atau di ujung kampung yang posisinya lebih tinggi. Biasanya Mbah Soerip memasang jaringnya menjelang Maghrib dan menggulungnya menjelang tengah malam.
Mbah Soerip juga punya alat pemanggil kelelar dari bambu yang suaranya mirip dengan teriakan kelelawar betina. (bayangkan aja ya suaranya).
Kelelawar yang Mbah Soerip dapatkan berkisar 30-50 ekor perhari. Bahkan kalau sedang musim buah kelengkeng yang menjelang panen, Mbah Soerip bisa dapat 100-200 ekor semalam. Dan bentuk kelelawar yang Mbah Soerip dapatkan memang jenis yang kecil. Karena di tempat kami memang tidak ada jenis kelelawar besar.
Setiap pagi ratusan kelelawar itu seperti ia pamerkan di depan rumahnya yang dimasukkan ke dalam kandang strimin.